KBRI Yangon Kebut Pemulangan Ratusan WNI di Pusat Online Scam Myanmar

- Pendataan biometrik dan penerbitan dokumen darurat dilakukan di Shwe Kokko untuk lebih dari 200 WNI yang kehilangan paspor atau kedaluwarsa.
- Gelombang kedua pemulangan dimulai pada 12 Desember, melibatkan 54 WNI dengan paspor berlaku dan izin lintas batas.
- KBRI Yangon terus melakukan koordinasi intensif dengan otoritas Myanmar dan Thailand untuk memastikan pemulangan bertahap berjalan aman.
Jakarta, IDN Times - Upaya pemulangan ratusan WNI korban operasi penertiban pusat online scam dan online gambling di Kayin State terus dikebut KBRI Yangon. Dalam sepekan terakhir, berbagai langkah lapangan dilakukan untuk memastikan seluruh WNI dapat segera kembali ke Indonesia.
Mulai dari pendataan biometrik, penerbitan dokumen perjalanan darurat, hingga pengaturan jalur pemindahan lintas batas, seluruh proses dipercepat dengan menggandeng otoritas Myanmar dan Thailand.
Di tengah situasi keamanan yang tidak stabil, KBRI menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan penuh hingga seluruh WNI berhasil dipulangkan secara bertahap dan aman.
1. Pendataan biometrik dan penerbitan dokumen darurat

KBRI Yangon melakukan pengambilan biometrik langsung di lokasi pada 4–8 Desember 2025 bagi para WNI yang berada di Shwe Kokko. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Lebih dari 200 WNI berhasil didata, sebagian besar karena paspor mereka hilang, disita operator, atau kedaluwarsa. SPLP menjadi dokumen pengganti yang memungkinkan mereka dipulangkan.
Seluruh proses dilakukan bekerja sama dengan otoritas setempat guna memastikan persyaratan pemulangan dapat dipenuhi secepat mungkin.
2. Gelombang kedua pemulangan dimulai 12 Desember

Gelombang kedua pemulangan dijadwalkan pada 12 Desember 2025 dan melibatkan 54 WNI. Mereka adalah WNI yang masih memiliki paspor berlaku dan telah memperoleh izin lintas batas dari otoritas Myanmar dan pemerintah Thailand.
Pada 12 Desember, seluruh WNI akan dipindahkan melalui jalur darat menuju Mae Sot, Thailand. Dari sana, mereka dijadwalkan diberangkatkan ke Indonesia pada 13 Desember dini hari.
Gelombang ini merupakan lanjutan dari pemulangan tahap pertama yang berhasil memulangkan 56 WNI dan tiba dengan selamat di Indonesia pada 9 Desember 2025.
3. Koordinasi intensif dan pemulangan bertahap
KBRI Yangon terus menjalin koordinasi dengan otoritas Myanmar, Kementerian Luar Negeri, KBRI Bangkok, kementerian/lembaga terkait, serta mitra pendukung di lapangan untuk memastikan seluruh proses berjalan aman dan tertib.
Pemulangan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan situasi keamanan di Myawaddy, kesiapan dokumen perjalanan, serta kapasitas penyeberangan di perbatasan.
KBRI menegaskan komitmen memberikan pendampingan maksimal hingga seluruh WNI terdampak dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.

















