Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Vanuatu

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyatakan tidak ada informasi terkait WNI menjadi korban gempa Vanuatu.
Otoritas Vanuatu menyampaikan kerusakan terparah terjadi di Port Villa, ibu kota Vanuatu. Hingga hari ini, terdapat 14 korban meninggal dan lebih dari 200 warga luka akibat gempa magnitudo 7,4.
"KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa," kata Judha, dalam pesan singkatnya, Rabu (18/12/2024).
1. Ada 48 WNI yang tinggal di Vanuatu

Judha menyatakan, KBRI Canberra mencatat terdapat 48 WNI yang berada di Vanuatu. Mayoritas mereka bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK).
"Kemlu dan KBRI Canberra akan terus memonitor dampak gempa Vanuatu," ungkap Judha.
2. Jaringan komunikasi Vanuatu terputus

Mengutip laporan dari CNN, jaringan komunikasi di Vanuatu terputus akibat gempa, sehingga jumlah korban jiwa atau luka belum diketahui secara pasti. Namun, menurut Badan Penanggulangan Bencana setempat, satu orang dipastikan tewas akibat gempa.
Data itu mereka dapatkan berdasarkan laporan awal di lapangan dan pemberitaan media setempat. Gempa tersebut menyebabkan bangunan runtuh, menghancurkan mobil, dan beberapa orang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan. Tanah longsor juga terjadi di dekat terminal pengiriman internasional di Port Villa.
3. Peringatan tsunami dibatalkan

Sementara peringatan awal akan terjadinya tsunami dibatalkan.
"Tidak ada lagi ancaman tsunami dari gempa bumi ini," ujar Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dari Badan Cuaca Nasional.
Namun, mereka memperingatkan akan adanya fluktuasi kecil di permukaan laut yang mungkin terjadi di beberapa wilayah pesisir dekat gempa bumi selama beberapa jam setelah gempa.