Kenya Ingin Evakuasi Seluruh Warganya dari Lebanon

Jakarta, IDN Times - Kenya, pada Selasa (1/10/2024), mendesak warganya yang tinggal di Lebanon untuk segera mendaftar evakuasi menyusul meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Negara Afrika itu telah memulangkan sejumlah warganya dari negara tersebut.
Timur Tengah sejak tahun lalu telah diliputi konflik, dengan pertempuran Israel melawan milisi di Palestina. Konflik di kawasan itu semakin meluas dengan Israel juga terlibat pertempuran dengan milisi Hizbullah dari Lebanon yang didukung Iran.
1. Pendaftaran sampai 12 Oktober
Kementerian Luar Negeri dan Diaspora mengungkapkan, sejumlah besar warganya belum mendaftar untuk evakuasi di tengah situasi yang semakin memburuk.
"Untuk memastikan keselamatan dan evakuasi tepat waktu bagi seluruh warga negara kami, kami mendesak seluruh warga Kenya di Lebanon untuk segera mendaftar kepada kami. Hanya warga Kenya yang terdaftar yang akan memenuhi syarat untuk dievakuasi," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Capital FM.
Semua warga Kenya yang ingin dievakuasi diminta untuk diri mendaftar sebelum 12 Oktober 2024. Kementerian menyatakan komitmennya dalam melindungi semua warganya dan memastikan mereka kembali ke rumah dengan selamat.
2. Dua kelompok warga Kenya telah dievakuasi
Sekretaris Utama Urusan Diaspora Roseline Njogu mengatakan, pemerintah telah mengevakuasi dua kelompok warga, dan akan terus bermitra dengan organisasi internasional serta otoritas lokal untuk memastikan rute evakuasi yang aman.
“Kenya telah berhasil mengevakuasi dua kelompok warga Kenya dari Lebanon, dan kami berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini hingga setiap warga Kenya yang membutuhkan dapat kembali ke rumah dengan selamat,” katanya, dikutip dari Citizen Digital.
Pada 6 Agustus, Nairobi memulai rencana evakuasi mendesak bagi warganya di Lebanon, dengan alasan meningkatnya ketegangan.
3. Serangan Israel terhadap Hizbullah

Lebanon mengatakan, sejumlah serangan udara Israel telah menewaskan beberapa komandan Hizbullah, tapi juga menewaskan sekitar 1.000 warga sipil dan memaksa satu juta orang meninggalkan rumah mereka.
Pada Selasa pagi, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel dalam 24 jam terakhir ke wilayah selatan, Lembah Bekaa timur, dan Beirut, menyebabkan 95 orang tewas dan melukai 172 lainnya.
Serangan Israel terhadap target militan di Lebanon merupakan bagian dari konflik yang membentang dari wilayah Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang diduduki hingga kelompok-kelompok yang didukung Iran di Yaman dan Irak. Eskalasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Iran akan ikut dalam pertempuran.