Kim Jong-un Baru Saja Tiba di Vietnam Naik Kereta Api

Dong Dang, IDN Times - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah tiba di Vietnam pada Selasa pagi waktu setempat (26/2), setelah lebih dari dua hari menaiki kereta api dari Pyongyang. Kereta yang membawa Kim turun di Stasiun Dong Dang.
Setelah ini, ia akan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 140 kilometer menuju Hanoi. Di sana, Kim dijadwalkan bertemu dengan pejabat pemerintahan Vietnam. Pada 27-28 Februari, ia dan Presiden Donald Trump akan melakukan pertemuan kedua.
1. Kim tampak gembira setelah keluar dari gerbong kereta

Stasiun televisi Korea Selatan, KBS24, menyiarkan langsung kedatangan Kim. Dalam tayangan, Kim tampak berjalan keluar gerbong kereta dengan wajah berseri-seri. Ia memakai setelan hitam khas para pemimpin negara-negara komunis.
Di hadapannya adalah barisan pasukan keamanan yang sudah berjaga-jaga. Selain itu, tampak juga para pejabat perwakilan kantor diplomatik Korea Utara yang menyambutnya. Beberapa kameramen pun terlihat mengabadikan momen tersebut.
2. Limosin mewah yang akan membawa Kim ke Hanoi sudah bersiap

Di halaman stasiun sendiri sudah menanti sebuah mobil limosin mewah yang akan membawa Kim menuju Hanoi. Sekitar sembilan bodyguard berdiri tegap mengelilingi mobil tersebut. Sementara itu, terlihat banyak warga sipil menanti Kim keluar sambil melambai-lambaikan bendera Korea Utara berukuran kecil.
Pada pertemuan dengan Trump di Singapura, Kim juga mengendarai limosin. Tidak diketahui pasti apakah ini adalah mobil yang sama. Menurut Business Insider, limosin Kim saat itu berjenis Mercedes-Benz S600 Pullman Guard yang dilengkapi lapisan anti-peluru. Mobil itu bukan keluaran terbaru, melainkan diyakini dijual antara 2008 sampai 2013.
3. Kim akan bertemu Trump untuk kedua kalinya

Pertemuan dengan Trump akan menjadi kedua kalinya bagi masing-masing pemimpin negara. Itu digadang-gadang sebagai bentuk tindak lanjut pertemuan sebelumnya yang membahas soal komitmen Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi. Selain itu, rezim di Pyongyang juga berusaha mencari penghapusan sanksi ekonomi PBB dan Amerika Serikat yang telah menyulitkan kehidupan masyarakat sejak 2006.
Trump sendiri menyampaikan melalui akun Twitter pribadinya tentang harapan terhadap pertemuan tersebut. Ia menulis,"Dengan denuklirisasi sepenuhnya, Korea Utara akan dengan cepat menjadi suatu negara dengan kekuatan ekonomi yang besar. Tanpa ini, akan sama saja. Pemimpin Kim akan membuat sebuah keputusan bijaksana!"