Komandan Israel Dikawal Ketat usai Jadi Sasaran Pembunuhan Iran

- Komandan Israel di Nevatim diawasi ketat usai serangan Iran.
- Iran menembus pertahanan udara Israel dengan hampir 200 serangan rudal balistik.
- Israel melancarkan serangan terhadap Iran, Teheran berniat melancarkan serangan balasan.
Jakarta, IDN Times – Seorang komandan Israel di pangkalan udara Nevatim mendapatkan pengawalan ketat usai menjadi target serangan Iran baru-baru ini. Seorang sumber keamanan mengatakan bahwa sang komandan dan keluarganya kini diawasi ketat.
“Itu bukan prosedur standar untuk semua orang, hanya mereka yang menjadi ancaman seperti kepala staf, kepala Angkatan Udara, tapi sekarang mereka menempatkan keamanan pada dia dan keluarganya karena dia terekspos,” ungkapnya pada Senin (4/11/2024), dilansir Jerussalem Post.
Iran International melaporkan bahwa komandan Israel ini adalah salah satu target jaringan Azeri-Israel yang didukung Iran. Jaringan ini ditangkap bulan lalu setelah operasi antara Shin Bet, Unit Investigasi Kejahatan Internasional Kepolisian Israel, dan Unit Cyber Lahav 433.
Mereka mengungkap jaringan intelijen Iran lainnya yang beroperasi untuk merekrut dan mengaktifkan warga negara Israel sebagai mata-mata untuk Iran.
1. Jadi salah satu target utama Iran

Pada 1 Oktober, Iran menembus pertahanan udara Israel secara signifikan, dengan hampir 200 serangan rudal balistik di pangkalan angkatan udara, termasuk Nevatim.
"Komandan tersebut merupakan target yang sangat dicari karena Nevatim sendiri merupakan target yang sangat kuat bagi Iran. Bukan hanya pejuang, tetapi juga intelijen, multidisiplin, dan merupakan pangkalan strategis," kata sumber tersebut menambahkan.
Pada September, Shin Bet mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi peningkatan signifikan dalam upaya Iran untuk mempromosikan pembunuhan yang menargetkan warga Israel.
Shin Bet telah mengungkapkan bahwa mereka telah menggagalkan beberapa rencana serius. Beberapa di antaranya dilaporkan berada pada tahap perencanaan dan persiapan tingkat lanjut.
2. Rencana serangan balik Iran terhadap Israel

Israel melancarkan serangan pada 26 Oktober terhadap Iran dan menghancurkan beberapa fasilitas militer. Setelah serangan itu, Teheran kembali berniat melancarkan serangan balasan.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya mengungkapkan rencananya terkait serangan Israel. Ia mengatakan bahwa serangan tersebut tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan.
"Musuh, baik rezim Zionis maupun Amerika Serikat, pasti akan menerima respons yang menghancurkan,” katanya dilansir The Guardian.
Axios sebelumnya mengungkap bahwa ada kemungkinan serangan Iran dilancarkan dari wilayah Irak menggunakan proksinya. Langkah ini diambil untuk menghindari eskalasi secara langsung dengan Israel.
3. Iran bakal serang Israel dengan kekuatan penuh

Dilansir Times of Israel, pejabat Iran mengatakan bahwa Teheran kini mempersiapkan serangan terhadap Israel sebagai respons atas serangan baru-baru ini terhadap lokasi militer Iran. Mereka akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dengan senjata lain yang tidak digunakan dalam dua serangan sebelumnya.
Seorang pejabat Mesir mengatakan bahwa Teheran memperingatkan Kairo secara pribadi bahwa tanggapannya terhadap Israel akan lebih kuat dan kompleks. Seorang pejabat Iran dilaporkan mengatakan bahwa karena militernya kehilangan empat tentara dan seorang warga sipil, maka ada kebutuhan untuk merespons.
“Jika Israel mempertimbangkan kembali perilaku mereka, menerima gencatan senjata, dan berhenti membantai orang-orang yang tertindas dan tidak bersalah di wilayah tersebut, hal itu dapat memengaruhi intensitas dan jenis respons kami,” kata Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
Ia menambahkan bahwa Iran tidak akan membiarkan agresi apa pun terhadap kedaulatan dan keamanannya tak terbalas.