Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konferensi Palestina di PBB, Wamenlu RI: Tekan Israel Setop Serangan

IMG_0617.JPG
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir. (IDN Times/Sonya Michaella)
Intinya sih...
  • Inggris dan Prancis nyatakan mau akui Palestina.
  • Indonesia berkomitmen terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
  • Masa depan Palestina harus ditentukan oleh rakyat Palestina sendiri.

New York, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mewakili delegasi Indonesia untuk hadir di Konferensi Internasional Tingkat Tinggi terkait Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Indonesia, bersama Italia, dipercaya memimpin Working Group Isu Keamanan dalam proses persiapan konferensi ini.

“Sejak pecahnya konflik di Gaza pada 7 Oktober 2023, ini pertama kalinya ada suatu komitmen yang kuat dari hampir seluruh negara anggota PBB untuk memberikan tekanan kepada Israel agar segera menghentikan kekerasan di Gaza,” kata Arrmanatha, ketika ditemui awak media di New York, AS, Selasa (29/7/2025).

“Kita berharap ini bisa membantu mendorong segera selesainya kekerasan di Gaza. Tadi juga sangat jelas disampaikan oleh Inggris bahwa mereka bakal segera mengakui Negara Palestina, karena tidak ada perubahan yang mendasar di Gaza,” lanjut dia.

1. Negara Barat mulai akui Palestina

seorang pria membawa bendera Palestina (pixabay.com/hosnysalah)
seorang pria membawa bendera Palestina (pixabay.com/hosnysalah)

Sementara itu, Arrmanatha menjelaskan situasi terkini di mana Prancis dan Inggris bakal mengakui Palestina sebagai negara. Prancis sendiri rencananya bakal mengakui Palestina dan akan diumumkan langsung Presiden Emmanuel Macron pada gelaran High Level Week UN General Assembly, September mendatang.

“Banyak negara yang posisinya mulai berubah. Mereka sudah mulai mengakui keberadaan Palestina. Hari ini, Inggris juga sudah berubah posisinya, mereka menyampaikan siap untuk mengakui Palestina. Ini adalah suatu perubahan yang sangat besar di mana Prancis dan Inggris adalah Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB,” ujar Arrmanatha.

Tak hanya itu, beberapa hari yang lalu sebanyak 30 negara Eropa juga mendeklarasikan bahwa mereka ingin konflik di Gaza segera diselesaikan dan menekan Israel agar membuka jalur kemanusiaan ke Gaza.

2. Pentingnya mengakui Negara Palestina

ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)
ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)

Dalam paparannya di PBB, Arrmanatha menegaskan pentingnya semua negara segera mengakui Negara Palestina sebagai kewajiban hukum dan moral.

“Mengakui Palestina bukan merupakan hadiah. Ini adalah kewajiban berdasarkan hukum internasional. Mengakui Palestina berarti membela keadilan. Percaya pada Piagam PBB, bukan sekadar mengutipnya,” beber dia.

Indonesia juga menekankan bahwa proses perdamaian yang sejati hanya dapat dimulai jika Israel dan Palestina duduk sebagai pihak yang setara, dan itu dimulai dari pengakuan politik.

3. Masa depan Palestina harus ditentukan oleh rakyat Palestina sendiri

IMG_0619.JPG
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, Arrmanatha juga menegaskan bahwa nasib dan masa depan Palestina harus ditentukan rakyat Palestina itu sendiri. Indonesia juga membeberkan sejumlah upaya dan bantuan yang diberikan untuk mendukung Otoritas Palestina, misalnya untuk capacity building.

“Kita menolak upaya mengeluarkan rakyat Palestina dari Gaza maupun dari Tepi Barat. Kita menegaskan dan mendorong negara-negara anggota PBB untuk mendukung rencana dekonstruksi kelompok Arab dan OKI,” ujar dia.

Arrmanatha membeberkan pula berbagai langkah yang dilakukan Indonesia untuk mendukung Otoritas Palestina seperti bantuan ke anak muda Palestina di bidang pendidikan serta komitmen Presiden RI Prabowo Subianto mengirim 10 ribu ton beras yang saat ini tengah dalam proses.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us