Korut Bangun Tembok di Sepanjang Perbatasan Zona Demiliterisasi Korea

Jakarta, IDN Times - Sumber militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa militer Korea Utara (Korut) telah melakukan aktivitas konstruksi yang tidak dapat dijelaskan di sepanjang perbatasan Zona Demiliterisasi (DMZ) antar kedua negara.
"Baru-baru ini, militer Korut telah membangun tembok, menggali tanah, dan membangun jalan di beberapa wilayah antara Garis Demarkasi Militer (MDL) dan Garis Batas Utara di DMZ," kata sumber tersebut pada Sabtu (15/6/2024), dikutip dari Yonhap.
1. Hubungan Korut-Korsel makin memanas
Sumber juga mengatakan, tidak diketahui apakah kegiatan tersebut mengindikasikan niat untuk membangun tembok panjang di utara MDL atau hanya untuk membangun struktur pertahanan di titik-titik tertentu. Pengamat militer berspekulasi bahwa insiden tersebut mungkin terkait dengan pembangunan tembok Pyongyang.
Awal pekan ini, pasukan Korsel melepaskan tembakan peringatan setelah beberapa tentara Pyongyang membawa peralatan kerja, seperti kapak dan sekop, melintasi perbatasan darat antar Korea yang terdeteksi oleh aset pengawasan di Korsel, sebelum akhirnya kembali ke sisi Korut.
Pyongyang sedang membangun jalan taktis yang menghubungkan tembok dan Korut, KBS World melaporkan.
2. Kampanye limbah balon Korut picu ketegangan dengan Korsel

Sejak akhir Mei 2024, Korut meluncurkan hampir 1.000 balon yang membawa sampah ke Korsel. Negara komunis itu mengklaim bahwa balon-balon tersebut adalah pembalasan atas selebaran anti-Korut yang diterbangkan oleh aktivis Korsel sebagai bagian dari kampanye propaganda.
Seoul telah memperingatkan Pyongyang untuk menghentikan provokasi tersebut, hingga akhirnya Korsel membalas dengan melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara yang mengarah ke Korut di dekat perbatasan.
Seoul memutarkan 'Voice of Freedom', program radio yang diproduksi oleh unit perang psikologis Kementerian Pertahanan Korsel. Selain itu, Seoul juga memuat berita dunia dan informasi tentang masyarakat demokratis dan kapitalis dengan perpaduan musik K-pop. Propaganda tersebut disiarkan ketika Korsel menangguhkan pakta militer 2018 yang bertujuan mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.
3. Tentang garis perbatasan Korea

Garis Demarkasi Militer secara horizontal membagi dua DMZ berfungsi sebagai zona penyangga antara kedua negara sejak berakhirnya Perang Korea pada 1950-1953 dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Seoul dan Pyongyang menempatkan ratusan ribu tentaranya dan sebagian besar senjata mereka di dekat perbatasan.
Pada Maret, Korut mematikan lampu jalan di sepanjang dua jalan antar-Korea, yang pernah dianggap sebagai simbol kerja sama antar kedua negara. Lalu, pada bulan berikutnya, negara itu juga menanam ranjau darat di sisi utara DMZ.
Tindakan itu diambil setelah pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan dalam pidato Tahun Barunya, yang menyebutkan hubungan antar-Korea di wilayah perbatasan harus diputus sepenuhnya.