Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korut Luncurkan Kapal Perang Senjata Nuklir Gaya Kim Jong Un 

Ilustrasi kapal perang (freepik.com/EyeEm)
Ilustrasi kapal perang (freepik.com/EyeEm)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara meluncurkan kapal perang terbaru yang dinamakan "gaya Kim Jong Un" pada Jumat (25/4/2025). Kapal perusak berkapasitas 5 ribu ton ini diresmikan di galangan kapal militer Nampho. Upacara peluncuran dihadiri langsung oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un bersama putrinya, Kim Ju Ae.

Media resmi Korea Utara, KCNA, menyebut kapal ini sebagai simbol keunggulan teknologi dan kekuatan militer independen. Kapal tersebut diklaim dibangun dalam waktu singkat, hanya 400 hari, menggunakan sumber daya dan teknologi dalam negeri.

Peluncuran kapal ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea, terutama setelah latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang melibatkan pembom B-1B pada awal April. Kim Jong Un menyatakan bahwa kapal ini akan memperkuat kemampuan serangan pre-emptif dan jangkauan operasional militer nuklirnya. 

1. Kapal perusak Choe Hyon-class

Kemampuan kapal perusak baru ini, yang dinamakan kelas Choe Hyon untuk menghormati pejuang revolusioner anti-Jepang, dirancang sebagai kapal serbaguna untuk menampung berbagai sistem senjata canggih. Kapal ini dilengkapi dengan sel peluncuran vertikal yang mampu menembakkan rudal balistik dan jelajah berkemampuan nuklir, serta senjata anti-udara dan anti-kapal.

Analisis citra satelit pada awal April 2025 menunjukkan bahwa kapal ini memiliki puluhan sel peluncuran rudal, menandakan peningkatan signifikan dalam kapasitas serangan Korea Utara.

“Kapal ini adalah lompatan besar dalam modernisasi angkatan laut kami. Dengan senjata terkuat dan teknologi mutakhir, kami siap menghadapi ancaman apa pun,” kata Jo Chun Ryong, sekretaris Partai Pekerja yang dikutip dari KCNA.

Kapal ini juga dilengkapi radar phased-array, yang memungkinkan pelacakan target dengan akurasi tinggi, menyerupai teknologi yang digunakan angkatan laut modern. Kapal ini dijadwalkan masuk dinas aktif pada awal 2026 setelah penyerahan resmi ke angkatan laut. 

2. Upacara peluncuran dan pesan Kim Jong Un

Upacara peluncuran diwarnai dengan konfeti warna-warni dan sambutan meriah dari personel angkatan laut.

Kim Jong Un menekankan pentingnya kapal ini dalam strategi pencegahan perang nuklir. Dia juga menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempersiapkan agresi militer melalui latihan gabungan di Semenanjung Korea.

“Dengan kapal ini, angkatan laut kami akan menjadi inti pertahanan nasional dan komponen kunci dalam pencegahan perang nuklir,” ujar Kim Jong Un dalam pidatonya, dikutip dari Sky News.

Kim Jong Un juga memperingatkan, jika AS terus mengerahkan aset strategis seperti pembom B-1B di wilayah tersebut, Korea Utara akan memperbarui kemampuan deterensinya. 

3. Rusia ikut bantu Korea Utara?

Ada spekulasi bahwa Rusia, yang telah memperdalam hubungan militer dengan Pyongyang, mungkin memberikan dukungan teknologi. 

“Kapal ini menunjukkan ambisi Korea Utara memperluas kekuatan maritimnya, tetapi kemampuan sebenarnya masih dipertanyakan karena keterbatasan sumber daya,” kata seorang analis militer dari CSIS, Joseph Bermudez Jr, dilansir dari Business Standard.

Korea Selatan belum memberikan komentar resmi hingga Sabtu (26/4/2025), tetapi militer mereka diperkirakan akan meningkatkan pengawasan di perairan sekitar Semenanjung Korea.

Peluncuran ini juga memicu kekhawatiran tentang eskalasi perlombaan senjata di kawasan, terutama dengan rencana Korea Utara untuk meluncurkan lebih banyak kapal kelas berat di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us