Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran, 25 Tewas-800 Terluka

ilustrasi ledakan (unsplash.com/Joshua Sukoff)
ilustrasi ledakan (unsplash.com/Joshua Sukoff)

Jakarta, IDN Times - Ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan terbesar Iran, Shahid Rajaee, di kota Bandar Abbas pada Sabtu (26/4/2025) pagi. Sedikitnya 25 orang tewas dan 800 lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan juga menyebabkan bangunan dan mobil-mobil yang berada di sekitarnya rusak. Warga melaporkan bahwa dampak ledakan dirasakan hingga jarak 50 km. Sementara itu, enam orang masih belum ditemukan. 

Saksi mata mengatakan, ledakan terjadi setelah kebakaran melanda pelabuhan dan api menyebar ke kontainer yang menyimpan bahan yang mudah terbakar.

“Seluruh gudang dipenuhi asap, debu dan abu. Saya tidak ingat apakah saya masuk ke bawah meja atau terlempar ke sana karena ledakan,” kata seseorang yang berada di lokasi kejadian.

1. Diduga disebabkan oleh penyimpanan bahan kimia yang tidak tepat

Sekitar 10 jam setelah ledakan, api dilaporkan semakin membesar. Dengan asap tebal yang menyebar ke mana-mana, sekolah dan kantor yang berjarak 23 km jauhnya dari Bandar Abbas diperintahkan untuk tutup pada Minggu (24/4/2025).

Menurut Hossein Zafari, juru bicara organisasi manajemen krisis Iran, ledakan tersebut disebabkan oleh penyimpanan bahan kimia yang tidak tepat di dalam kontainer di pelabuhan.

"Ledakan itu disebabkan oleh bahan kimia di dalam kontainer. Sebelumnya, Direktur Jenderal Penanggulangan Krisis telah memberikan peringatan kepada pelabuhan ini saat kunjungannya dan telah menunjukkan kemungkinan adanya bahaya,” kata Zafari kepada kantor berita Iran ILNA.

Sebelumnya, Ambrey Intelligence, konsultan risiko maritim swasta, mengungkapkan bahwa kontainer-kontainer tersebut berisi bahan bakar padat yang ditujukan untuk rudal balistik. Pihaknya melaporkan bahwa sebuah kapal berbendera Iran mengirimkan bahan bakar roket natrium perklorat di pelabuhan pada Maret 2025, dilansir dari BBC.

2. Fasilitas minyak di area tersebut aman

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut mengirim menteri dalam negeri ke lokasi kejadian. Ia mengatakan bahwa upaya pemadaman api terus berlangsung agar tidak menyebar ke area lain.

Sementara itu, Perusahaan Pengilangan dan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran mengatakan bahwa fasilitas minyak di area tersebut tidak terdampak oleh ledakan.

“Ledakan dan kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaei tidak ada hubungannya dengan kilang, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, dan jaringan pipa minyak yang terkait dengan perusahaan ini,” kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.

Pelabuhan Shahid Rajaee adalah pelabuhan terbesar dan paling maju di Iran. Selain menangani pengiriman komersial, pelabuhan ini juga memiliki tangki minyak dan fasilitas petrokimia lainnya.

3. Iran dan AS laporkan kemajuan dalam perundingan nuklir

Insiden pada Sabtu bertepatan dengan putaran terbaru perundingan antara pejabat Iran dan Amerika Serikat (AS) mengenai program nuklir Iran. Presiden AS, Donald Trump, berusaha mencapai kesepakatan yang dapat mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

Dalam negosiasi yang diperantarai oleh Oman, kedua pihak melaporkan telah mencapai kemajuan, namun perwakilan utama Iran mengatakan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memperkecil perbedaan. Negosiasi akan dilanjutkan pekan depan.

Iran telah menyatakan kesediaannya untuk membatasi program nuklir jika sanksi dilonggarkan, namun menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan pengayaan uranium. Mereka bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us