Kronologi Tewasnya 7 Pendaki akibat Longsor Salju di Nepal

- Longsor salju menghantam kamp pendakian di puncak Yalung Ri, Nepal.
- Korban tewas terdiri dari warga Amerika Serikat, Kanada, Italia, dan Nepal.
- Tim penyelamat berupaya mendekati lokasi bencana dengan berjalan kaki akibat helikopter terpaksa mundur.
Jakarta, IDN Times - Sebuah longsor salju dahsyat melanda kamp pendakian di puncak Yalung Ri, pegunungan Himalaya, Nepal, pada Senin (3/11/2025), yang mengakibatkan tujuh orang tewas, empat orang terluka, dan empat lainnya hilang. Insiden terjadi di kamp dasar Yalung Ri setinggi 5.630 meter di Distrik Dolakha, Dolakha Valley, saat pagi hari.
Tim evakuasi menghadapi kesulitan karena cuaca buruk yang melanda kawasan itu, termasuk badai salju yang menahan helikopter penyelamat untuk segera mencapai lokasi kejadian.
1. Longsor salju menghantam kamp pendakian
Sekitar pukul 08.30 pagi waktu setempat, longsor salju menghantam kamp pendakian di Yalung Ri, yang merupakan langkah awal dalam ekspedisi pendakian ke puncak setinggi 5.630 meter di Pegunungan Himalaya, Nepal. Kamp dasar tersebut terletak di Lembah Rolwaling, Dolakha.
"Longsor tersebut menghantam kelompok pendaki yang terdiri dari 15 orang, termasuk lima pendaki asing dan sepuluh pekerja tinggi dari Nepal," kata Deputi Kepala Polisi Distrik Dolakha, Gyan Kumar Mahato, dilansir Kathmandu Post.
"Kita menerima laporan yang terlambat dan cuaca sulit menyebabkan penanganan darurat jadi tertunda," tambahnya.
2. Korban berasal dari berbagai kewarganegaraan
Korban tewas dilaporkan terdiri atas tujuh orang, yaitu tiga warga Amerika Serikat, satu warga Kanada, satu warga Italia, dan dua warga Nepal. Sementara itu, empat pendaki asing, termasuk yang berasal dari Kanada, Jerman, dan Italia, masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
"Tiga pendaki tewas di tempat, sementara yang hilang masih dalam pencarian. Empat pendaki yang terluka berhasil diselamatkan," kata Mahato, dilansir The New York Times.
Upaya pencarian dilakukan oleh pasukan polisi bersenjata Nepal dan tim SAR, tetapi dihambat oleh cuaca buruk.
3. Upaya penyelamatan dengan berjalan kaki
Tim penyelamat berupaya mendekati lokasi bencana dengan berjalan kaki karena helikopter penyelamat terpaksa mundur akibat badai dan kabut tebal.
"Helikopter kami harus kembali dan berencana melakukan penerbangan kembali di pagi hari berikutnya," kata wakil juru bicara Pasukan Polisi Bersenjata Nepal, Shailendra Thapa.
Yalung Ri yang dianggap cocok untuk pendaki pemula ternyata menjadi sangat berbahaya ketika badai salju dan perubahan cuaca ekstrim terjadi secara tiba-tiba.
"Penurunan suhu drastis dan salju tebal diduga memicu longsor ini," kata Himal Gautam dari Departemen Pariwisata Nepal.



















