Maju Pilpres 2024, Trump Bakal Kampanye Perdana Bulan Ini

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tampaknya serius untuk kembali maju mencalonkan diri di pemilihan umum 2023 mendatang.
Trump, untuk pertama kalinya, dijadwalkan bakal mulai kampanye di South Carolina pada 28 Januari 2023.
South Carolina sendiri merupakan negara bagian yang memiliki pengaruh cukup besar dalam pilpres AS. South Carolina juga menyumbang suara cukup banyak untuk membantu Trump menang pada 2016 silam.
1. Trump akan memperkenalkan timnya
Dilansir France24, Rabu (18/1/2023), dalam kampanye perdananya nanti, Trump sekaligus akan memperkenalkan tim kampanyenya.
Dua politikus Partai Republik dari South Carolina yaitu Senator Lindsey Graham dan Gubernur Henry McMaster akan bergabung dengan Trump di State House di Columbia.
Di pilpres 2016 lalu, Trump menang telak di tiga negara bagian, yaitu Iowa, New Hampshire dan South Carolina.
2. Menyebut Biden mengawali pemerintahan cukup buruk

Trump berusaha menempatkan dirinya sebagai kritikus presiden. Dia menilai Biden telah mengawali masa kepemimpinannya dengan buruk, khususnya perkara kebijakan imigran yang mempermudah warga Meksiko melewati perbatasan dan lambatnya pembukaan sekolah atas dalih pandemik COVID-19.
"Joe Biden mengalami bulan pertama yang paling membawa bencana dari presiden mana pun dalam sejarah modern," kata Trump, pada pidatonya tahun 2021 silam.
"Mereka baru saja kehilangan Gedung Putih,” lanjut dia.
3. Pendukung Trump masih loyal

Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali dalam satu periode kepemimpinan. Di akhir masa jabatannya, Trump dituduh sebagai provokator yang menyulut kerusuhan massa di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari 2021. Dia menggaungkan narasi kecurangan pemilu dan menuntut loyalisnya untuk melakukan unjuk rasa.
Kerusuhan di Capitol menyebabkan dualisme di Partai Republik. Sebagian kubu, termasuk Mike Pence dan mantan presiden George Bush Jr, menilai apa yang dilakukan Trump telah menyalahi nilai-nilai Republik. Namun, masih ada juga anggota Republik, seperti Senator Lindsey Graham, yang percaya bahwa masa depan partai bergantung pada loyalitas basis konservatif pro-Trump.
Hasil jajak pendapat peserta konferensi CPAC menunjukkan, sekitar 55 persen responden mengatakan ingin memilih Trump dalam nominasi presiden Partai Republik 2024. Disusul oleh Gubernur Florida Ron DeSantis pada peringkat kedua dengan 21 persen. Tanpa Trump sekalipun, DeSantis hanya memimpin 43 persen, dan kandidat potensial lainnya hanya memperoleh satu digit suara.