Malaysia Akan Bangun Pabrik Chip Terbesar di Asia Tenggara

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan negaranya akan membangun industri semikonduktor terintegrasi yang terbesar di Asia Tenggara. Hal itu diumumkan pada Senin (22/4/2024), dan lokasi pembangunan dilakukan di negara bagian Selangor.
Malaysia telah lama menjadi pemain terkemuka dalam industri tersebut selama beberapa dekade. Negara itu menyumbang sekitar 13 persen dari manufaktur back-end global.
Keputusan ini akan menandai langkah signifikan Malaysia sebagai pusat manufaktur chip. Sejauh ini jadwal pembangunan dan rincian biaya belum dipublikasikan.
1. Berkolaborasi dengan perusahaan global

Untuk mewujudkan cita-cita Malaysia, Negeri Jiran akan melakukan pembangunan terintegrasi dan bekerja sama dengan perusahaan global.
"Saya dengan bangga mengumumkan IC (integrated circuit) Design Park terbesar di Asia Tenggara, yang akan menampung penyewa utama kelas dunia dan berkolaborasi dengan perusahaan global seperti Arm (perusahaan chip Inggris)," kata Anwar dikutip dari Barron's.
Ketegangan Amerika Serikat (AS) dan China terkait teknologi canggih, khususnya semikonduktor, telah memaksa banyak perusahaan untuk merelokasi pabrik mereka dari China ke negara lain. Ini termasuk ke Malaysia, Vietnam dan India.
2. Mencari peluang dalam investasi semikonduktor
Malaysia ingin negaranya menjadi pusat digital regional, sebagai salah satu dari 20 negara teratas dalam indeks ekosistem start-up global pada 2030.
Anwar mengatakan, usulan pembangunan ini adalah upaya Malaysia beralih dari perakitan dan pengujian back-end menjadi pekerjaan desain front-end yang bernilai tinggi.
Dilansir France24, Kuala Lumpur telah secara aktif mengejar investasi di industri semikonduktor. Anwar mengatakan negaranya harus bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan sektor tersebut.
"Faktanya adalah kita telah kehilangan peluang dalam investasi teknologi, sehingga penting bagi kita untuk menyusun ulang strategi," katanya.
3. Malaysia akan berikan berbagai insentif untuk menarik perusahaan asing

Malaysia akan meluncurkan dana investasi di perusahaan-perusahaan yang inovatif dan berkembang pesat. Alokasi anggaran awal sebesar 1 miliar ringgit (Rp3,3 triliun). Tujuannya adalah meluncurkan kebijakan baru mendukung start-up Malaysia.
Dilansir Reuters, Menteri Perekonomian Rafizi Ramli mengatakan pemerintah akan menawarkan berbagai insentif termasuk subsidi ruang kantor, pengecualian izin kerja, layanan relokasi dan tarif pajak perusahaan yang lebih rendah untuk perusahaan modal ventura asing, pengusaha teknologi dan unicorn yang ingin berinvestasi di Malaysia .
"Kami ingin menarik unicorn global untuk memasuki Malaysia, sehingga tercipta lapangan kerja dengan keterampilan tinggi dan bernilai tinggi, selain mengembangkan jalur wirausaha masa depan dan pemimpin senior di bidang teknologi," katanya.