Malaysia Resmi Jabat Keketuaan ASEAN 2025

- Malaysia resmi memegang keketuaan ASEAN selama 2025, dengan tema Inclusivity and Sustainability.
- Negara tersebut akan menjadi tuan rumah lebih dari 300 pertemuan dan program utama sepanjang tahun, serta berencana melakukan inisiatif di bidang AI, energi baru terbarukan, pariwisata, dan perawatan kesehatan.
- Anwar Ibrahim menunjuk sejumlah penasihat informal untuk ASEAN, termasuk mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Jakarta, IDN Times - Malaysia resmi memegang jabatan keketuaan ASEAN selama 2025, terhitung per 1 Januari kemarin.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengakui bahwa sebagai Ketua ASEAN, Malaysia menghadapi sejumlah permasalahan yang masih ada di kawasan.
Dilansir Bernama, Kamis (2/1/2025), Malaysia mengambil tema Inclusivity and Sustainability, yang diharapkan bisa membantu menyelesaikan tugas di depan, di tengah kompleksitas geopolitik dunia.
"Ini tanggung jawab besar dan signifikan untuk Malaysia, untuk mempersatukan seluruh anggota," kata Anwar.
"Kami terus berusaha untuk meminimalisir gap antarnegara, menghadapi isu dan permasalahan bersama-sama serta terus membentuk agar ASEAN stabil dan makmur," tutur Anwar.
Selama menjadi Ketua ASEAN, Malaysia akan menjadi tuan rumah bagi lebih dari 300 pertemuan dan program utama sepanjang tahun.
1. Berbagai inisiatif akan dibentuk Malaysia

Negara tersebut juga berencana untuk melakukan berbagai inisiatif di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan (AI), energi baru terbarukan, pariwisata, dan perawatan kesehatan.
Pada Mei 2025, Malaysia akan menjadi tuan rumah KTT perdana ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) Plus China.
Di akhir tahun, negara tersebut juga akan menyelenggarakan pertemuan para pemimpin ASEAN dengan negara-negara mitra. Malaysia sebelumnya telah menjadi ketua ASEAN pada 1977, 1997, 2005 dan 2015.
2. Malaysia tunjuk sejumlah penasihat untuk keketuaan 2025

Anwar Ibrahim dikabarkan menunjuk sejumlah penasihat informal untuk ASEAN. Adapun penasihat ASEAN tersebut adalah mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Selain itu ada juga mantan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo.
Namun, Anwar disebut masih menggodok terkait pembentukan tim informal tersebut. Hanya saja, ketika bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, Anwar dikabarkan pengaturan tim informal tersebut masih dalam proses.
3. Terobosan baru di ASEAN

Sejumlah pihak menyebut langkah Anwar ini, jika dieksekusi dengan baik, bakal menjadi terobosan baru bagi ASEAN. Ada sejumlah masalah yang masih belum terselesaikan di kelompok negara-negara Asia Tenggara ini, salah satunya konflik Myanmar.
“Dalam hal ini, cukup tak biasa bagi Ketua ASEAN untuk menunjuk tim informalnya sendiri,” kata Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN, ISEAS-Yusof Ishak Institute.
“Mungkin PM Anwar merasa bahwa ia akan mendapat manfaat dari pengalaman nama-nama yang ia sebut, dalam kapasitas mereka adalah eks menteri sehingga bisa memberi nasihat dan membantu menyusun strategi isu-isu yang relevan bagi kepemimpinan Malaysia,” ucap dia.