Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Retno Marsudi Disebut Jadi Penasihat Keketuaan Malaysia di ASEAN

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. (x.com/anwaribrahim)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dikabarkan menunjuk sejumlah penasihat informal untuk ASEAN. Tahun depan, Malaysia memang menjabat sebagai Ketua ASEAN.

Adapun penasihat ASEAN tersebut adalah mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (20/12/2024), selain itu ada juga mantan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo.

Namun, Anwar disebut masih menggodok terkait pembentukan tim informal tersebut. Hanya saja, ketika bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, Anwar dikabarkan pengaturan tim informal tersebut masih dalam proses.

1. Terobosan baru di ASEAN

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. (x.com/anwaribrahim)

Sejumlah pihak menyebut langkah Anwar ini, jika dieksekusi dengan baik, bakal menjadi terobosan baru bagi ASEAN. Ada sejumlah masalah yang masih belum terselesaikan di kelompok negara-negara Asia Tenggara ini, salah satunya konflik Myanmar.

“Dalam hal ini, cukup tak biasa bagi Ketua ASEAN untuk menunjuk tim informalnya sendiri,” kata Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN, ISEAS-Yusof Ishak Institute.

“Mungkin PM Anwar merasa bahwa ia akan mendapat manfaat dari pengalaman nama-nama yang ia sebut, dalam kapasitas mereka adalah eks menteri sehingga bisa memberi nasihat dan membantu menyusun strategi isu-isu yang relevan bagi kepemimpinan Malaysia,” ucap dia.

2. Belum jelas seperti apa kerja tim informal Malaysia

Ilustrasi ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Bilahari Kausikan, eks Permanent Secretary di Kementerian Luar Negeri Singapura mengaku belum melihat arah dari pembentukan tim informal tersebut.

“Tidak ada seorang pun yang benar-benar tahu seperti apa kerja tim ini, dan mengapa Malaysia memutuskan untuk membentuk tim informal. Tetapi pasti sifatnya untuk memberikan nasihat kepada ketua, bukan kepada ASEAN secara keseluruhan,” ungkap Bilahari.

3. Gebrakan Anwar sempat tuai kritik

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (dok. Facebook Anwar Ibrahim)

Di Malaysia sendiri, gebrakan Anwar ini sempat menuai kritik, terutama dari partai oposisi Parti Islam Malaysia. Mereka mempertanyakan kenapa Anwar menunjuk eks PM Thailand, Thaksin Shinawatra, yang di negaranya sendiri dihukum atas kasus korupsi dan pernah tinggal di pengasingan.

Menjawab kritik tersebut, Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menegaskan bahwa Thaksin adalah sosok yang bisa diterima oleh Amerika Serikat (AS) dan dekat dengan China. Thaksin juga masih berpengaruh di Thailand dan dapat mendorong kerja sama yang lebih besar antara ASEAN dan para kekuatan global.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us