Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Inggris: Pemindahan Warga Gaza Tak Pernah Aman

Menteri luar Negeri Inggris, David Lammy. (twitter.com/@DavidLammy)
Menteri luar Negeri Inggris, David Lammy. (twitter.com/@DavidLammy)
Intinya sih...
  • Klaim Israel soal pemindahan warga sipil tak pernah aman Lammy mencatat, pemindahan warga Gaza oleh Israel tidak menjamin keamanan mereka, malah merampas martabat manusia.
  • Kebijakan Israel terus menyerang Gaza bisa merusak keamanan mereka sendiri Lammy menyatakan bahwa tindakan pemerintah Israel telah merusak posisi dan keamanan jangka panjang negara tersebut.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menegaskan kembali penolakan keras negaranya terhadap sistem bantuan Israel. Ia menganggap yang dilakukan Israel tidak manusiawi dan berbahaya.

Lammy juga mengutuk keras pembunuhan warga Gaza yang mencari makanan. Dalam pidatonya di Dewan Rakyat, Lammy menunjukkan, sudah sekitar empat bulan sejak Israel melanjutkan ofensif mematikannya di Jalur Gaza, yaitu hampir 60 ribu orang telah tewas dalam serangan Israel sejak Oktober 2023.

Ia mengatakan, pasukan Israel telah mengusir warga Palestina dari 86 persen wilayah Gaza. Israel, kata Lammy, membuat sekitar dua juta orang terjebak di area seluas kurang dari 20 mil persegi.

1. Klaim Israel soal pemindahan warga sipil tak pernah aman

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy. (x.com/David Lammy)
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy. (x.com/David Lammy)

Lammy mencatat, apa pun klaim pemerintah Israel, pemindahan berulang kali begitu banyak warga sipil tidak menjamin keamanan mereka. Malah, kata dia, justru sebaliknya.

"Sistem bantuan Israel yang baru tidak manusiawi, berbahaya, dan merampas martabat manusia warga Gaza. Sistem ini memaksa warga sipil yang putus asa, termasuk anak-anak, untuk berebut dengan tidak aman demi mendapatkan kebutuhan pokok hidup," ujarnya, dilansir dari Anadolu, Selasa (22/7/2025).

Ia menggarisbawahi, ini adalah pertunjukan mengerikan yang menimbulkan korban jiwa yang mengerikan. Lammy menambahkan, hampir 1.000 warga sipil tewas sejak Mei saat mencari bantuan, termasuk 100 orang yang tewas hanya dalam akhir pekan ini saja.

"Jet-jet tempur Israel telah menyerang perempuan dan anak-anak yang sedang menunggu klinik kesehatan dibuka. Saya mengutuk keras pembunuhan warga sipil yang sedang berusaha memenuhi kebutuhan paling dasar mereka," kata dia.

"Apa pembenaran militer yang mungkin ada untuk serangan yang telah menewaskan anak-anak yang putus asa dan kelaparan?" lanjut dia.

2. Kebijakan Israel terus menyerang Gaza bisa merusak keamanan mereka sendiri

Potret situasi di Gaza, dampak dari operasi militer Israel yang semakin intensif sejak pihaknya melancarkan serangan di wilayah kantong tersebut pada 7 Oktober 2023. (x.com/antonioguterres)
Potret situasi di Gaza, dampak dari operasi militer Israel yang semakin intensif sejak pihaknya melancarkan serangan di wilayah kantong tersebut pada 7 Oktober 2023. (x.com/antonioguterres)

Lammy menegaskan kembali, ia adalah pendukung setia keamanan dan hak Israel untuk hidup. Ia sangat yakin bahwa tindakan pemerintah Israel telah menyebabkan kerusakan yang tak terhitung terhadap posisi Israel di dunia dan merusak keamanan jangka panjang Israel.

Ia juga menyinggung pernyataan kontroversial pejabat Israel tentang pengusiran seluruh penduduk Gaza ke Rafah. Lammy mengatakan, hal ini adalah visi kejam yang tidak boleh terjadi.

"Saya mengutuknya dengan tegas. Pengungsian paksa permanen merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," ujar dia.

Lammy menekankan, kelompok Palestina Hamas, dan Israel, harus segera berkomitmen untuk gencatan senjata.

“Gencatan senjata berikutnya harus menjadi gencatan senjata terakhir,” kata dia.

3. Bantuan kemanusiaan baru

Dua warga tengah duduk di tengah reruntuhan bangunan di Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
Dua warga tengah duduk di tengah reruntuhan bangunan di Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Lammy juga mengumumkan tambahan dana sebesar 40 juta poundsterling untuk bantuan kemanusiaan di Gaza tahun ini, termasuk 7,5 juta poundsterling untuk badan amal bantuan medis garis depan UK-Med guna mendukung operasi vital mereka di Gaza dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa Inggris juga akan menyediakan dana sebesar 20 juta poundsterling untuk mendukung layanan penting UNRWA bagi pengungsi Palestina.

"Pendanaan ini akan menyediakan makanan darurat, tempat tinggal, dan dukungan lainnya bagi lebih dari 2 juta orang, serta mendukung pekerjaan UNRWA yang lebih luas di seluruh kawasan," demikian pernyataan tersebut.

Beralih ke situasi di Tepi Barat, Lammy mengatakan, apa yang terjadi di wilayah Palestina yang diduduki adalah laju ekspansi permukiman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Menyusul kengerian di Gaza, terdapat kampanye yang semakin gencar untuk mencegah terbentuknya negara Palestina di masa depan di Tepi Barat. Ini didukung oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, didorong oleh para menterinya. Ini didorong oleh ideologi ekstremis yang ingin mencekik solusi dua negara, satu-satunya jalan menuju perdamaian dan keamanan abadi,” kata Lammy.

“Kita melihatnya, dalam laju ekspansi permukiman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam tingkat kekerasan pemukim yang mengejutkan, bahkan terorisme pemukim, karena itulah serangan ideologis yang paling mengerikan,” ujar dia.

Beralih ke rencana Israel untuk membangun unit-unit baru di wilayah E1 Yerusalem timur yang diduduki, Lammy menggarisbawahi, rencana ini sama sekali tidak dapat diterima, ilegal, dan tidak boleh terjadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us