Menlu Lepas Bantuan Diplomat Peduli untuk Korban Bencana Sumatra

- Solidaritas diplomatik untuk para korban bencana
- Arahan Presiden Prabowo: Kerahkan seluruh kekuatan nasional
- Harapan pemulihan bagi warga terdampak
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Sugiono melepas bantuan kemanusiaan dari gerakan Diplomat Peduli, sebuah inisiatif para diplomat Indonesia di dalam dan luar negeri untuk membantu korban terdampak banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatra, Jumat (5/12/2025). Bantuan diserahkan langsung ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Pada siang hari ini, kami melepas bantuan dari rekan-rekan diplomat Kementerian Luar Negeri untuk disalurkan lewat BNPB kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di ketiga provinsi tersebut,” ujar Menteri Luar Negeri Sugiono saat melepas bantuan kemanusiaan di Gedung Pancasila, Kemlu RI, di Jakarta.
Menlu Sugiono menegaskan, dukungan tersebut menjadi wujud kepedulian internal Kemlu terhadap situasi darurat yang tengah dihadapi masyarakat. Di saat yang sama, pemerintah menekankan bahwa penanganan bencana dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan nasional sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Menlu juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara sahabat yang telah menyatakan belasungkawa dan memberikan dukungan moral bagi Indonesia.
1. Solidaritas diplomatik untuk para korban bencana

Menlu Sugiono menekankan, bantuan kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian kolektif dari seluruh jajaran diplomatik Indonesia. Ia menegaskan, diplomasi nasional tidak terlepas dari situasi dalam negeri.
“Upaya-upaya mengatasi situasi bencana ini bisa berjalan dengan baik dan saya yakin ini juga merupakan bentuk dari solidaritas seluruh rekan-rekan diplomat dari seluruh penjuru dunia,” ujarnya.
Program “Diplomat Peduli” melibatkan penggalangan bantuan mulai dari perwakilan RI di luar negeri hingga pegawai Kemlu di pusat. Menlu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyisihkan dana, logistik, dan perhatian bagi warga terdampak.
Baginya, kepedulian tersebut menjadi cerminan solidaritas dan semangat gotong royong yang sejak lama menjadi kekuatan bangsa, terutama saat menghadapi bencana berskala besar.
2. Arahan Presiden Prabowo: Kerahkan seluruh kekuatan nasional

Lebih lanjut, Menlu Sugiono menyampaikan, langkah Kemlu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. “Sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa seluruh kekuatan nasional harus dikerahkan untuk membantu saudara-saudara kita dalam rangka menghadapi bencana yang besar ini,” katanya.
Ia menegaskan, penanganan bencana membutuhkan kerja terpadu antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB, TNI, Polri, organisasi masyarakat, hingga partai politik yang turut bergerak membantu warga. Menlu optimistis sinergi berbagai unsur tersebut dapat mempercepat penanganan darurat sekaligus memulai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah yang mengalami kerusakan parah.
Sugiono juga memberikan apresiasi kepada BNPB yang bekerja di garis depan, memastikan pendistribusian bantuan hingga daerah yang paling sulit dijangkau.
3. Harapan pemulihan bagi warga terdampak

Bantuan yang dilepas Kementerian Luar Negeri terdiri dari bahan makanan, air minum, susu bayi, hingga pakaian layak pakai. Menlu berharap, bantuan tersebut dapat memberikan dukungan praktis kepada warga yang kehilangan akses kebutuhan dasar.
“Semoga dari apa yang kami sumbangkan ini bisa sedikit menurunkan beban,” ujarnya. Ia menambahkan, bantuan ini bukan solusi akhir, namun menjadi simbol komitmen dan empati dari komunitas diplomatik Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu juga menyampaikan terima kasih kepada negara sahabat yang telah menyampaikan belasungkawa serta dukungan bagi Indonesia. Ia berharap, semangat solidaritas ini dapat memperkuat upaya pemerintah dalam membawa masyarakat kembali pulih dan bangkit.


















