Menlu RI: Tahun 2023 Harus Ada Kemajuan Selesaikan Isu Palestina

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri Open Debate Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) soal Palestina, di New York, Amerika Serikat (AS).
Dalam pertemuan ini, Retno mengajak dunia agar bersama-sama mencari solusi damai bagi Palestina. Negara-negara anggota DK PBB lainnya juga menyoroti situasi di Palestina yang tak kunjung membaik, serta mendorong dimulainya kembali proses damai.
“Tahun 2023 harus menjadi tahun kemajuan dalam menyelesaikan isu Palestina. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengakhiri okupasi Israel, selamanya,” tegas Retno, dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (19/1/2023).
Selain itu, ada tiga hal yang ditekankan Retno selama Open Debat. Apa saja?
1. RI menyambut resolusi PBB soal keterlibatan Mahkamah Internasional dalam konflik Palestina

Retno mengatakan, Indonesia menyambut disahkannya Resolusi Majelis Umum PBB yang bisa meminta pendapat hukum Mahkamah Internasional terkait dampak ilegal pendudukan Israel di Palestina.
“Berbagai laporan, mekanisme, dan resolusi PBB telah dikeluarkan. Dunia tidak bisa bersikap business as usual. Harus dipastikan adanya tidak lanjut nyata atas hal ini,” ucap Retno.
Kedua, Indonesia menilai penting untuk menyusun langkah konkret guna mencapai solusi damai.
“Indonesia meminta Israel menghentikan provokasi, menghormati hukum internasional dan melanjutkan proses damai untuk mencapai Two State Solution, sesuai ketentuan internasional,” tukasnya.
2. Bantuan kemanusiaan ke rakyat Palestina harus dilanjutkan

Ketiga, Retno meminta agar masyarakat internasional harus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Tahun 2023, dunia diperkirakan akan mengalami resesi. Lebih dari dua juta rakyat Palestina memerlukan bantuan kemanusiaan.
“Demi kemanusiaan, kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina menderita dalam diam, khususnya di tengah situasi sulit saat ini,” ungkap Retno lagi.
Pertemuan Open Debate DK PBB ini dipimpin Jepang selaku Presiden DK PBB Januari 2023. Selain 15 anggota DK PBB, 29 negara juga hadir dan menyampaikan pernyataannya, termasuk Palestina dan Israel.
3. Indonesia terus dukung kemerdekaan Palestina

Dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu RI, Retno menegaskan bahwa diplomasi perdamaian dan kemanusiaan menjadi salah satu prioritas diplomasi Indonesia di tahun ini.
“Sebagaimana amanah Konstitusi, Indonesia secara konsisten akan terus membantu perjuangan kemerdekaan Palestina,” ucap Retno, kala itu.
Di 2022, Indonesia menggelontorkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dalam bentuk hibah sebesar Rp14,4 miliar untuk penanganan dampak pandemik, Rp7,2 miliar melalui ICRC serta Rp3 miliar dialokasikan setiap tahun untuk pengungsi Palestina melalui UNRWA.