Menyinggung LGBT, Denmark Urungkan Niat Sumbang Dana Ke Tanzania

1. Dana yang ditahan sebesar 7,5 juta poundsterling
Dilansir dari BBC, Menteri Pembangunan Denmark, Ulla Tornaes, menyayangkan salah satu pejabat di Tanzania yang menyinggung kaum LGBT karena pernyataannya berkaitan dengan homofobia. Akibatnya, Denmark menahan dana sumbangan sebesar 7,5 juta poundsterling atau setara dengan Rp 139,6 miliar. Meski demikian, ia sendiri tidak menyebut siapa menteri Tanzania yang dimaksud.
Padahal, Denmark sendiri merupakan negara terbesar ke-2 yang memberikan sumbangan ke Tanzania. Pasalnya, Denmark juga melakukan hal serupa pada tahun lalu dengan memberikan dana sebesar 40,65 juta poundsterling atau setara dengan Rp 756,7 miliar.
"Saat ini, sekitar setengah dari kerja sama kami melalui Pemerintah. Saya akan melihat perubahan itu, jadi kami tidak bekerja secara langsung dengan pemerintah yang memimpin politik yang salah arah masalah hak asasi manusia. Saya khawatir tentang perkembangan yang telah kita saksikan di Tanzania dalam tiga tahun terakhir, yang memuncak dalam komentar-komentar homofobik baru-baru ini," ungkap Tornaes seperti yang dikutip dari Abc.net.au.
2. Sebelumnya, Kepala Administrasi Ibukota Tanzania menyerukan kepada semua orang untuk menangkap orang yang diduga gay
3. Atas keputusan Denmark ini, pemerintah Tanzania belum memberikan komentar
Atas keputusan Denmark ini, pemerintah Tanzania sampai saat ini belum memberikan komentar. Namun demikian, pemerintah Tanzania akan menjunjung tinggi serta menghormati semua hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam konstitusi negara. Awal bulan ini saja, sebanyak 10 orang ditangkap karena melakukan upacara pernikahan sesama jenis di pulau Tanzania, Zanzibar.
Penangkapan ini sendiri dikecam oleh kelompok hak asasi manusia. Tak hanya Denmark saja yang menghentikan pemberian bantuan, pihak Bank Dunia juga memutuskan hal serupa dengan membatalkan memberikan pinjaman sebesar 300 juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,36 triliun setelah Tanzania melarang gadis-gadis yang hamil untuk sekolah dan menjadikannya sebuah kejahatan serius.

















