Moral Drop, Rusia Tahan Tentara Relawan Asal Inggris yang Menyerah

Jakarta, IDN Times - Kantor Urusan Luar Negeri Inggris (FCDO) sedang menyelidiki dugaan penahanan salah seorang warga negaranya oleh pasukan Rusia. Tindakan ini merupakan respons dari tayangan televisi Rusia yang menunjukkan seorang yang diduga warga negara Inggris sedang diinterogasi.
Dalam tayangan tersebut, tampak seorang pria dengan pakaian kamuflase dan beraksen Inggris sedang diinterogasi. Pria tersebut mengaku bernama Andrew Hill dan merupakan tentara relawan di Ukraina. Dalam video tersebut ia tampak terluka di bagian kepala dan lengannya yang diperban, dilansir The Guardian.
Andrew mengatakan bahwa dia berasal dari Plymouth di Inggris selatan dan memiliki istri serta empat orang anak. Dia mengaku telah melakukan perjalanan atas kemauannya sendiri untuk membantu pasukan Ukraina, dilansir Reuters.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dia telah menyerah kepada pasukan Rusia di wilayah Mykolaiv di barat daya Ukraina dengan membawa senjata.
1. Kantor Luar Negeri Inggris berusaha menggali informasi lebih banyak
FCDO menyatakan bahwa pihaknya sedang berusaha menginvestigasi lebih lanjut laporan tersebut. FCDO juga berjanji akan mendukung anggota keluarga dari korban.
“FCDO mengutuk eksploitasi tawanan perang untuk tujuan politik dan menyerukan kepada siapa pun yang ditahan untuk diperlakukan secara manusiawi sesuai dengan persyaratan hukum humaniter internasional,” kata FCDO, dilansir The Guardian.
2. Dua warga Inggris lain juga masih ditahan Rusia
Selain Andrew Hill, sebelumnya terdapat dua warga negara Inggris lain yang dilaporkan telah ditahan di Ukraina oleh pasukan Rusia. Sebuah organisasi nirlaba yang bernama Presidium Network, mengatakan bahwa Paul Urey dan Dylan Healey ditangkap pada Senin pagi di sebuah pos pemeriksaan di selatan kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina.
Organisasi tersebut mengatakan mereka sedang mengemudi untuk membantu seorang wanita dan dua anak untuk mengungsi sebelum dilaporkan hilang. Presidium Network juga khawatir mereka ditahan karena dikira sebagai mata-mata Inggris oleh pasukan Rusia, dilansir The Independent.
3. Inggris sebut pasukan Rusia alami penurunan moral
Pada Sabtu (30/4/2022), Kementerian Pertahanan Inggris merilis laporan dari badan intelijennya mengenai perkembangan situasi di Ukraina. Melalui unggahan di akun twitternya, Kementerian Pertahanan Inggris menyebut pasukan Rusia sedang mengalami penurunan moral akibat berbagai tantangan yang dihadapi.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Rusia saat ini sedang berusaha memperbaiki kesalahan yang menghambat invasi mereka sebelumnya. Usaha tersebut dilakukan dengan memusatkan kekuatan tempur secara geografis, memperpendek jalur pasokan dan menyederhanakan sistem komando dan kontrol, dilansir The Guardian.