Negara G7 Dukung Proposal Gencatan Senjata Gaza Usulan AS

- Negara anggota G7 mendukung proposal gencatan senjata di Jalur Gaza yang diajukan Presiden AS Joe Biden. Proposal terdiri dari gencatan senjata selama enam pekan, aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina. Hamas sedang mengkaji proposal tersebut dan mengindikasikan tanggapan positifnya, sementara Perdana Menteri Israel belum siap menghentikan perang di Gaza.
Jakarta, IDN Times - Para pemimpin negara anggota G7 menyatakan sepenuhnya mendukung proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Italia, yang memegang kepresidenan G7, menegaskan kembali dukungannya untuk proposal gencatan senjata yang menuju perdamaian untuk solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (4/6/2024), lebih dari 250 orang dilaporkan diculik dan ditahan Hamas di Gaza. Separuh telah dibebaskan saat gencatan senjata sementara pada Maret lalu. Per hari ini, diperkirakan masih ada 120 warga Israel yang ditawan Hamas.
1. Tiga tahap di dalam proposal gencatan senjata

Presiden AS Joe Biden mendesak Hamas menerima proposal baru dari Israel, untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Biden juga meminta Israel kooperatif, agar konflik di Gaza segera rampung.
“Sudah waktunya perang ini berakhir,” kata Biden.
Proposal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu gencatan senjata selama enam pekan, di mana pasukan Israel akan menarik diri dari Gaza. Lalu, ada aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.
“Tahap pertama akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan militer Israel. Ini benar-benar momen yang menentukan. Hamas ingin ada gencatan senjata dan kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan apakah mereka benar bersungguh-sungguh,” ucap Biden.
Sementara, Hamas dilaporkan sedang mengkaji proposal tersebut dan mengindikasikan tanggapan positifnya.
2. Netanyahu tolak proposal Biden

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut belum siap menghentikan perang di Gaza. Dia juga membantah proposal gencatan senjata yang diajukan sekutunya, Presiden AS Joe Biden.
“Saya belum siap menghentikan perang,” kata Netanyahu, dalam sebuah peretmuan di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel, dikutip dari Anadolu.
“Garis besar di proposal yang diajukan Biden adalah parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan baru kita akan berdiskusi,” ucap dia.
3. Proposal tidak memfasilitasi Israel untuk tetap buru Hamas

Selain itu, Netanyahu merasa proposal tersebut tidak memfasilitasi tujuan Israel, yakni memburu Hamas sampai habis di seluruh Gaza.
“Ada detail yang dirahasiakan. Kami bisa berhenti berperang dalam gencatan senjata, tapi kami tidak akan menyerah pada tujuan utama kami untuk meraih kemenangan penuh,” tegas dia.