Niger Berlakukan Jam Malam usai Kasus Narapidana Kabur

- Pemerintah Niger memberlakukan jam malam di wilayah Tillaberi yang bergejolak setelah narapidana teroris melarikan diri dari penjara Koutoukale.
- Kementerian Dalam Negeri Niger meminta meningkatkan kewaspadaan dan melibatkan pemimpin adat serta agama untuk mewaspadai pergerakan mencurigakan.
- Penjara Koutoukale menampung ratusan narapidana teroris dengan masalah kelebihan kapasitas, sementara konflik di Niger telah menyebabkan ribuan orang terbunuh dan jutaan mengungsi.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Niger memberlakukan jam malam di wilayah Tillaberi yang bergejolak pada Jumat (12/7/2024). Langkah itu diterapkan setelah beberapa narapidana di penjara Koutoukale berhasil melarikan diri.
Para narapidana teroris yang ditahan dalam penjara tersebut terkait dengan kelompok teroris Al-Qaeda dan ISIS. Niger yang saat ini dijalankan oleh pemerintahan militer tengah berjuang menghadapi kekerasan pemberontak.
1. Kaburnya tahanan membuat kewaspadaan ditingkatkan

Dilansir Associated Press, Kementerian Dalam Negeri Nigermemberi tahu lembaga pemerintah tentang pelarian narapidana dari penjara Koutoukale pada Kamis malam. Mereka tidak menyebutkan berapa banyak narapidana yang melarikan diri atau bagaimana mereka melarikan diri.
Kementerian itu meminta perlunya meningkatkan kewaspadaan, melibatkan pemimpin adat dan agama, serta mewaspadai pergerakan mencurigakan di tengah masyarakat.
"Penegakan hukum akan dikerahkan untuk memastikan kepatuhan terhadap langkah ini dan menjamin keselamatan semua orang," kata departemen pemerintahan Tillaberi.
2. Penjara pernah diserang

Penjara Koutoukale merupakan salah fasilitas penahanan paling aman di negara itu. Tempat itu menampung hingga ratusan narapidana yang dihukum atau diduga melakukan kekerasan teroris yang berasal dari negara tetangga Nigeria dan seluruh wilayah Sahel.
Penjara tersebut terakhir kali diserang pada tahun 2019 ketika tersangka pejuang pemeberontak mencoba masuk, tapi berhasil digagalkan oleh pasukan keamanan. Serangan serupa juga terjadi pada tahun 2016 dan berhasil digagalkan.
Kelebihan kapasitas merupakan masalah umum di penjara-penjara di seluruh Niger, beberapa di antaranya menampung lebih dari tiga kali kapasitas yang sanggup ditampung.
3. Upaya pemerintah militer mengatasi pemberontak

Dilansir BBC, pada hari Senin, sedikitnya 14 tentara tewas dan 11 lainnya terluka dalam serangan oleh kelompok jihad yang diduga terkait dengan Al-Qaeda di wilayah Tillaberi. Pasukan tersebut disergap di antara desa Ila Fari dan Djangore, 24 tentara masih dilaporkan hilang.
Dalam melawan para pemberontak junta militer yang berkuasa telah membentuk aliansi keamanan dengan negara tetangga Mali dan Burkina Faso, yang juga dilanda konflik di wilayah mereka.
Ketiga negara yang dipimpin militer tersebut juga telah mengusir pasukan Prancis yang membantah membantu memerangi kelompok teroris dan beralih ke Rusia untuk mendapatkan bantuan militer.
Konflik di Niger telah menyebabkan ribuan orang terbunuh dan lebih dari tiga juta orang mengungsi, memicu krisis kemanusiaan yang mendalam.