Nigeria Minta Bantuan Prancis untuk Hadapi Ancaman Teroris

- Presiden Nigeria, Bola Tinubu, meminta bantuan tambahan dari Prancis untuk mengatasi kekerasan di wilayah utara negaranya.
- Prancis akan memperkuat kemitraan keamanan dengan Nigeria sesuai permintaan Presiden Tinubu, fokus pada pelatihan personel dan pembagian informasi intelijen.
- Pemerintah AS mengancam intervensi militer di Nigeria untuk melindungi komunitas Kristen, sementara pemerintah Nigeria menyambut baik bantuan internasional yang menghormati kedaulatan negara.
Jakarta, IDN Times - Presiden Nigeria, Bola Tinubu, pada Minggu (7/12/2025), mengajukan permohonan bantuan tambahan kepada Prancis untuk mengatasi tingkat kekerasan yang meningkat di wilayah utara negaranya. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, setelah melakukan percakapan melalui telepon dengan Tinubu.
Permintaan bantuan tersebut muncul beberapa minggu setelah Amerika Serikat (AS) mengancam akan melakukan intervensi militer guna melindungi komunitas Kristen di Nigeria. Kondisi di wilayah utara Nigeria memang semakin memanas akibat serangkaian serangan kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini, sehingga negara membutuhkan dukungan internasional untuk mengendalikan situasi tersebut secara efektif.
1. Permintaan dukungan dari Nigeria kepada Prancis
Presiden Nigeria, Bola Tinubu, secara khusus mengajukan permintaan dukungan tambahan kepada Prancis untuk mengatasi kekerasan yang meluas di wilayah utara negara itu. Wilayah tersebut sangat rentan terhadap serangan kelompok bersenjata, termasuk kejadian penculikan massal yang menimpa sekolah dan gereja dalam sebulan terakhir.
Kekerasan ini melibatkan berbagai konflik, seperti pemberontakan kelompok Islamis di timur laut, aktivitas geng penculik bersenjata di barat laut, serta bentrokan berdarah antara penggembala Muslim dan petani Kristen di wilayah tengah Nigeria.
"Saya berbicara dengan Presiden Tinubu dari Nigeria. Saya menyatakan solidaritas Prancis dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan, khususnya ancaman teroris di wilayah utara," tulis Macron di akun sosial medianya, dilansir The Straits Times.
2. Komitmen Prancis memperkuat kemitraan keamanan dengan Nigeria
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan bahwa Prancis akan memperkuat kemitraan keamanan dengan pemerintah Nigeria sesuai permintaan Presiden Bola Tinubu. Bentuk bantuan spesifik belum dirinci secara mendetail, tetapi Prancis menitikberatkan pada pelatihan personel, pembagian informasi intelijen, serta respons cepat terhadap kebutuhan negara mitra.
Langkah ini diambil setelah Prancis menarik pasukannya dari wilayah Afrika Barat dan Tengah, meskipun sebelumnya telah berkontribusi dalam upaya pencegahan aksi kelompok bersenjata di kawasan tersebut.
"Atas permintaannya, kami akan perkuat kemitraan dengan otoritas dan dukungan untuk populasi terdampak. Kami ajak semua mitra tingkatkan keterlibatan mereka," ujar Macron di X.
3. Tuduhan AS terhadap pemerintahan Nigeria
Setelah Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan melakukan intervensi militer untuk melindungi umat Kristen di Nigeria, Presiden Bola Tinubu kemudian meminta bantuan kepada Prancis. Trump menuduh pemerintah Nigeria membiarkan terjadinya pembunuhan terhadap komunitas Kristen, walaupun pemerintah di Abuja membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa situasi keamanan di negara itu sangat kompleks, dengan kelompok bersenjata yang menyerang semua kelompok agama tanpa pilih kasih.
AS juga tengah mempertimbangkan penerapan sanksi dan meningkatkan keterlibatan Pentagon dalam operasi anti-terorisme di Nigeria. Pemerintah Nigeria menyambut baik bantuan internasional selama bantuan tersebut menghormati kedaulatan negara.
Sebelumnya, AS sudah memberikan dukungan seperti berbagi intelijen dan penjualan peralatan militer, termasuk jet tempur, serta Inggris yang telah melatih pasukan Nigeria. Namun, tingkat kekerasan yang terus meningkat telah membebani pasukan keamanan Nigeria yang sudah kewalahan menghadapi situasi ini.

















