Nikaragua Akui Aneksasi 4 Teritori Ukraina sebagai Milik Rusia

- Nikaragua mengakui aneksasi Rusia terhadap 4 teritori Ukraina.
- Presiden Nikaragua menyatakan solidaritas kepada tentara Rusia yang tewas di Ukraina.
- Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam pengakuan Nikaragua dan Rusia mendirikan pusat intelijen di Nikaragua.
Jakarta, IDN Times - Nikaragua secara resmi mengakui aneksasi Rusia terhadap empat teritori dudukan di Ukraina, pada Jumat (1/8/2025).
“Atas perintah dari pemerintah dan rakyat Nikaragua, kami mengumumkan dukungan dan pengakuan penuh terhadap wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia sebagai bagian dari Federasi Rusia,” ujar Presiden Nikaragua, Daniel Ortega.
Nikaragua selama ini dikenal sebagai salah satu sekutu terdekat Rusia di Amerika Latin. Negara Amerika Tengah itu sudah mendukung agresi Rusia ke Ukraina.
1. Menyatakan solidaritas kepada kerabat tentara Rusia yang tewas

Ortega dan Wakil Presiden Rosario Murillo mengucapkan solidaritas kepada seluruh kerabat dari tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.
“Tentara Rusia sudah berjuang untuk mempertahankan Ukraina. Kami menyatakan solidaritas terhadap seluruh kerabat tentara Rusia yang mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan Rusia dan perdamaian dunia,” terangnya, dikutip dari Kyiv Post.
Pada Juni, Perwakilan Khusus Nikaragua di Forum Ekonomi Eurasia, Laureano Facundo Ortega Murillo menyebut Nikaragua adalah sekutu yang dapat diandalkan Rusia. Menurutnya, Rusia sedang berjuang dalam melawan fasisme di Ukraina.
2. Ukraina kecam Nikaragua atas pengakuan teritorinya sebagai milik Rusia
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam Nikaragua soal pengakuan empat teritorinya sebagai milik Rusia. Keputusan ini dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Jika informasi ini benar adanya. Ukraina akan menganggap aksi ini sebagai pelanggaran besar hukum internasional yang tertuang dalam Piagam PBB. Pengakuan terhadap okupansi Rusia di teritori Ukraina berlawanan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 3314 mengenai agresi,” ungkapnya, dilansir dari Ukrinform.
Sebelumnya, Nikaragua sudah mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia. Pada 2020, Ukraina sudah menetapkan sanksi kepada Nikaragua menyusul pendirian Kantor Konsulat Jenderal di Simferopol yang diduduki oleh Rusia.
3. Rusia dirikan pusat intelijen di Nikaragua

Hubungan Rusia dan Nikaragua semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Moskow dan Managua sudah menyetujui pendirian fasilitas intelijen di Nikaragua yang dilengkapi dengan teknologi SORM-3 untuk menyadap komunikasi.
Berdasarkan penelitian dari Florida International University, fasilitas Cerro Mokoron tersebut beroperasi di bawah pengawasan intelijen Rusia. Fasilitas tersebut penting untuk mempertahankan otoritas sekutunya di Venezuela, Kuba, dan Nikaragua.
Melansir BNE Intellinews, sistem pemantau tersebut sudah menunjukkan efektivitasnya ketika terjadi demonstrasi besar di Nikaragua pada 2018. Otoritas Nikaragua berhasil menangkap pemimpin demonstrasi mahasiswa.