Para Imigran yang Ditahan di Jepang Lakukan Aksi Mogok Makan

Tokyo, IDN Times - Orang asing (Imigran) yang ditahan di pusat penahanan imigrasi Jepang melakukan aksi mogok makan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes setelah kematian seorang tahanan. Pasalnya, pada Jumat (13/4/2018) lalu, seorang pria India tewas melakukan aksi bunuh diri di Pusat Imigrasi Jepang Timur. Aktivis mengatakan pria itu bunuh diri setelah pembebasannya ditolak.
1. Aksi mogok makan ini sudah berlangsung sejak Minggu (15/4/2018)

Diwartakan BBC, Reuters dan Free Malaysia Today, aksi mogok makan itu mulai digelar sejak Minggu (15/4/2018). Pemogokan pun dilakukan oleh sejumlah narapidana.
Juru Bicara Pusat Penahanan Imigrasi Jepang, Daisuke Akinaga mengatakan kematian seorang imigran India, sistem penahanan dalam waktu yang lama dan ketidakmampuan tahanan untuk memenangkan pembebasan menjadi alasan mereka melakukan aksi mogok makan. Untuk diketahui, kematian imigran asal India itu menjadi yang ke-14 di pusat penahanan Imigrasi Jepang sejak 2006.
2. Aksi mogok makan itu dilakukan tahanan di 5 blok. Ada lebih dari 100 tahanan yang mengikuti aksi itu

Seorang warga Iran yang ikut aksi tersebut, Majid Seyed Nejat mengatakan 19 tahanan yang ditahan di blok sama dengan warga India itu sengaja melakukan aksi mogok makan untuk menekan pihak berwenang, agar memenuhi tuntutan para imigran.
Mereka ingin tahu reaksi dan bentuk tanggung jawab dari pihak imigrasi untuk masalah kematian imigran. Seorang aktivis yang bekerja dengan imigran dan tahanan asing, Mitsuru Miyasako, mengatakan selain 19 tahanan itu, narapidana yang berada di lima blok terpisah juga akhirnya mengikuti aksi mogok makan itu.
Jumlah narapidana yang melakukan aksi itu belum diketahui secara pasti namun akan melebihi 100 orang.
3. Sebelumnya tahanan telah mengajukan petisi yang meminta penahanan jangka panjang dihapuskan

Para tahanan bulan lalu mengajukan sebuah petisi yang meminta diakhirinya penahanan jangka panjang, dengan mengutip banyaknya kasus di mana tahanan ditahan selama lebih dari dua tahun. Nah sistem penahanan imigrasi di Jepang memang memicu aksi mogok makan.
Sebelumnya, sekitar 100 narapidana di pusat penahanan Tokyo dan Nagoya juga melakukan aksi mogok makan tahun lalu. Seorang penjabat Kementerian Kehakiman yang mengawasi penahanan imigrasi mengatakan kementerian, tidak mengakui ada masalah di pusat-pusat penahanan itu.