Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Partai Berkuasa Singapura Menang Lagi di Pemilu 

Ilustrasi pemilihan umum (freepik.com/pch.vector)
Ilustrasi pemilihan umum (freepik.com/pch.vector)
Intinya sih...
  • Partai Aksi Rakyat (PAP) meraih 87 dari 97 kursi parlemen dalam Pemilu Singapura 2025, memperkuat posisi Perdana Menteri Lawrence Wong.
  • Pemilu dipandang sebagai ujian popularitas PAP di tengah tantangan global, tetapi mayoritas warga tetap memilih stabilitas yang ditawarkan partai tersebut.
  • PAP mencatatkan peningkatan suara menjadi 65,57 persen, meski sebagian warga mulai melirik alternatif politik. Workers' Party (WP) mempertahankan 10 kursi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Partai Aksi Rakyat (PAP) kembali menunjukkan dominasinya dalam Pemilu Singapura 2025 dengan meraih 87 dari 97 kursi parlemen. Kemenangan ini memperkuat posisi Perdana Menteri Lawrence Wong yang baru setahun menjabat, sekaligus menandai kemenangan ke-14 berturut-turut sejak kemerdekaan Singapura.

Pemilu yang digelar pada Sabtu (3/5/2025) ini dipandang sebagai ujian bagi popularitas PAP di tengah tantangan global, termasuk dampak tarif dagang baru dari Amerika Serikat (AS). Meski muncul kritik terhadap biaya hidup tinggi dan kontrol pemerintah, mayoritas warga tetap memilih stabilitas yang ditawarkan PAP.

Lebih dari 2,6 juta warga memberikan suara di 1.200 TPS, dengan partisipasi mencapai 82 persen sebelum penutupan. PAP bahkan menang tanpa lawan di lima kursi seperti Marine Parade-Braddell Heights karena tidak ada kandidat oposisi yang maju.

1. Kemenangan PAP dan mandat kuat untuk Wong

PAP mencatatkan peningkatan suara menjadi 65,57 persen, naik dari 61,2 persen pada pemilu sebelumnya. Di daerah pemilihan Lawrence Wong sendiri, partai ini meraih 73,46 persen, jauh di atas hasil 2020 yang hanya 63,18 persen.

“Ini adalah mandat yang kuat dari rakyat untuk terus menjaga stabilitas dan kemajuan negara,” kata Wong dalam pidato kemenangannya, dikutip dari Nikkei Asia. Wong, ekonom lulusan AS, mengatakan bahwa PAP siap menghadapi tantangan global, termasuk dampak tarif AS terhadap ekonomi regional.

Meski dominan, hasil ini juga menunjukkan sebagian warga, khususnya generasi muda, mulai melirik alternatif politik. Namun, oposisi gagal memanfaatkan ketidakpuasan publik menjadi dukungan yang signifikan.

2. Oposisi gagal perluas pengaruh

Workers’ Party (WP) mempertahankan 10 kursi yang dimenangkan pada 2020, tetapi gagal menambah kekuatan di wilayah baru seperti Punggol GRC dan Jalan Kayu. Beberapa partai oposisi lainnya juga tidak berhasil merebut kursi parlemen.

“Kami kecewa tidak bisa berkembang lebih jauh, tapi mempertahankan 10 kursi adalah pencapaian penting,” ujar ketua WP Pritam Singh, dikutip dari Al Jazeera. Singh menambahkan bahwa WP tetap berkomitmen memperjuangkan isu-isu seperti biaya hidup dan ruang kebebasan berpendapat.

Pengamat menilai keterbatasan sumber daya dan kuatnya institusi yang berpihak pada PAP menjadi tantangan besar bagi oposisi. Meski ada potensi perubahan di kalangan pemilih muda, strategi oposisi dinilai belum cukup kuat untuk menggoyang dominasi PAP.

3. Tantangan ekonomi dan politik identitas

Pemilu kali ini berlangsung di tengah ancaman ekonomi global akibat kebijakan tarif AS yang berdampak pada ekspor. Wong menegaskan bahwa PAP akan memprioritaskan stabilitas ekonomi Singapura sebagai pusat perdagangan Asia.

“Warga melihat PAP sebagai pilihan aman di tengah krisis,” kata Joshua Kurlantzick, analis dari Council on Foreign Relations. Kurlantzick menyebut bahwa keberhasilan PAP mempertahankan narasi stabilitas lebih kuat dibanding isu-isu yang diangkat oposisi.

Wong juga menyoroti isu politik identitas dan ancaman campur tangan asing selama kampanye.

“Hasil ini menunjukkan bahwa rakyat menolak politik identitas dan mendukung masyarakat multiras yang harmonis,” ujarnya dalam kutipan Yahoo News Singapore.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us