Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pastor Katolik Ditembak Mati Pria Bersenjata di Meksiko 

ilustrasi orang memegang senjata (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jakarta, IDN Times - Seorang pastor Katolik sekaligus aktivis masyarakat adat ditembak mati di negara bagian Chiapas, Meksiko, setelah memimpin misa pada Minggu (20/10/2024).

Dilansir dari Reuters, Marcelo Perez dibunuh di kota San Cristobal de las Casas, ketika sedang dalam perjalanan kembali ke gereja tempat tinggalnya. Menurut jaksa negara bagian, ia ditembak di dalam mobilnya oleh dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor.

1. Perez kerap menerima ancaman pembunuhan

Perez merupakan anggota kelompok adat Maya Tzotzil. Ia telah mengabdikan diri kepada komunitas tersebut selama hampir 20 tahun dan dikenal sebagai negosiator dalam konflik di Chiapas, wilayah yang menghadapi masalah kejahatan, kekerasan, dan sengketa tanah.

"Pastor Marcelo telah menjadi simbol perlawanan dan selalu berdiri di samping komunitas-komunitas di Chiapas selama beberapa dekade, membela martabat dan hak-hak rakyat serta bekerja menuju perdamaian yang sejati," kata kaum Yesuit, ordo religius Perez.

Sikapnya yang tegas menentang kejahatan terorganisir di wilayah tersebut membuatnya sering menerima ancaman pembunuhan.

“Beberapa organisasi nasional dan internasional telah secara terbuka memperingatkan tentang meningkatnya jumlah ancaman, serangan, dan tindakan kriminalisasi terhadap (Perez), yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kerja kerasnya yang tak kenal lelah demi keadilan dan hak-hak masyarakat adat,” kata kantor hak asasi manusia PBB di Meksiko.

2. Sekitar 500 pembunuhan terjadi di Chiapas selama Januari-Agustus 2024

Gubernur Chiapas, Rutilio Escandon, mengecam pembunuhan Perez melalui unggahannya di media sosial X.

“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak berwenang sehingga kematiannya tidak dibiarkan begitu saja dan mereka yang bersalah akan diadili,” katanya.

Kekerasan di Chiapas telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak Januari hingga Agustus, negara bagian ini mencatat sekitar 500 pembunuhan, naik dari 309 pada periode yang sama tahun lalu.

“Wilayah ini tidak hanya menderita karena pembunuhan, tetapi juga perekrutan paksa (ke dalam kelompok kriminal), penculikan, ancaman dan penjarahan sumber daya alamnya,” kata para Yesuit.

3. Presiden Sheinbaum didesak untuk ambil tindakan cepat guna memberantas kejahatan

Meksiko telah mengalami serangkaian pembunuhan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk pemenggalan Wali Kota Chilpancingo, ibu kota negara bagian Guerrero, dan perang antar-kartel di Sinaloa yang mengakibatkan ratusan orang tewas atau hilang. Situasi ini memicu seruan agar presiden yang baru dilantik, Claudia Sheinbaum, segera mengambil tindakan untuk memberantas kejahatan.

Awal bulan ini, Sheinbaum meluncurkan pendekatan empat pilar yang juga akan berfokus pada penanganan penyebab kejahatan yang dipicu oleh masalah ekonomi dan sosial, serta meningkatkan koordinasi antar lembaga pemberantasan kejahatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us