Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paus Fransiskus Isyaratkan Belum Mau Pensiun

Paus Fransiskus (unsplash.com/bpro1360)
Intinya sih...
  • Paus Fransiskus menyetujui reformasi gereja Katolik selama tiga tahun
  • Reformasi mencakup peran lebih besar bagi perempuan dan partisipasi kaum awam dalam pengambilan keputusan
  • Proses reformasi akan berpuncak pada "majelis gerejawi" di Vatikan pada Oktober 2028

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus telah menyetujui proses reformasi baru selama tiga tahun bagi Gereja Katolik. Ia mengirimkan sinyal kuat untuk tetap menjabat meskipun menghabiskan waktu sebulan di rumah sakit untuk melawan pneumonia.

Dilansir BBC, Vatikan mengumumkan bahwa Paus berusia 88 tahun itu telah menandatangani rencana reformasi dari rumah sakit Gemelli di Roma pada awal minggu ini. Fransiskus telah dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari, masa perawatan terlama sejak terpilih sebagai Paus 12 tahun lalu.

1. Reformasi beri peran lebih besar kepada perempuan di Gereja Katolik

Pasu Fransiskus. (wikimedia.commons.org/Casa Rosada (Argentina Presidency of the Nation))

Reformasi yang dibahas mencakup cara memberikan peran yang lebih besar kepada perempuan di Gereja Katolik. Ini termasuk menahbiskan mereka sebagai diakon, dan pelibatan kaum awam yang lebih besar dalam tata kelola dan pengambilan keputusan.

Reformasi tersebut telah diperiksa melalui sebuah struktur yang disebut Sinode Uskup, yang telah menjadi sarana utama yang digunakan Paus untuk melaksanakan agenda pastoralnya selama masa kepausannya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia berupaya melibatkan umat Katolik dari seluruh dunia dalam proses pembaruan.

Pada Oktober 2023 dan 2024, dua majelis Vatikan - yang untuk pertama kalinya mengikutsertakan anggota pemilih perempuan - masing-masing bertemu selama hampir satu bulan untuk berdiskusi dan berunding dengan dokumen akhir yang disetujui oleh Paus.

Dokumen tersebut tidak membahas masalah penahbisan diakon perempuan, yang menjalankan semua fungsi pendeta selain memimpin Misa dan mendengarkan pengakuan dosa. Dokumen tersebut juga menegaskan bahwa perempuan harus diberi semua kesempatan yang disediakan oleh hukum gereja untuk bertindak sebagai pemimpin.

Keputusan terbaru Fransiskus memperpanjang proses tersebut selama tiga tahun lagi dan akan berpuncak pada "majelis gerejawi" di Vatikan pada Oktober 2028. Tidak seperti sinode para uskup, ini akan menjadi pertemuan unik para uskup, pendeta, biarawan, biarawati, dan awam pria dan wanita.

2. Paus berikutnya ditugaskan melanjutkan proses reformasi

Gereja Katedral Jakarta (IDN Times/Margith Damanik)

Pada tahap itu, Fransiskus akan berusia 91 tahun, jadi langkahnya dapat berarti bahwa konklaf (pemilihan Paus) akan diadakan sementara inisiatif reformasi ini sedang berlangsung. Dalam skenario itu, siapa pun yang terpilih sebagai Paus berikutnya akan ditugaskan untuk melanjutkan proses reformasi yang telah dimulai Fransiskus.

Sementara itu, keputusan Paus juga merupakan tanggapan terhadap para uskup dan pemimpin senior lainnya yang diam-diam menentang rencana reformasi Paus asal Argentina tersebut.

Kardinal Mario Grech, yang memimpin kantor sinode Takhta Suci, mengatakan rencana terbaru, yang akan mencakup gereja-gereja di tingkat lokal, memberikan keuskupan yang kurang berinvestasi dalam jalur sinode kesempatan untuk memulihkan langkah-langkah yang belum diambil dan membentuk tim sinode mereka sendiri.

3. Masih terus memimpin Gereja Katolik

Paus Fransiskus berada di tengah kerumunan di Lapangan Santo Petrus pada 12 Mei 2013. (Edgar Jiménez from Porto, Portugal, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Sejak dirawat di rumah sakit, Paus Fransiskus telah mengisyaratkan bahwa ia masih memimpin Gereja Katolik. Ia tetap menandatangani dokumen dari rumah sakit Gemelli, bertemu dengan dua pembantunya yang paling senior, dan menunjuk para uskup.

Pada Sabtu kemarin, Vatikan mengatakan bahwa Fransiskus dalam kondisi stabil dan telah membuat perbaikan bertahap, tetapi masih memerlukan perawatan di rumah sakit. Kebutuhan akan ventilasi mekanis non-invasif, yang diterima Fransiskus pada malam hari, telah berkurang dan ia diharapkan pulih.

Meskipun demikian, perawatan Fransiskus yang lama di rumah sakit telah menjadi masa yang sangat mencemaskan bagi Vatikan. Dengan durasi 30 hari, ini merupakan masa rawat inapnya yang terlama, meskipun masih lebih lama dari masa rawat inap Paus Yohanes Paulus II yang dirawat selama 55 hari di Gemelli.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Dwifantya Aquina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us