Akhirnya, Umat Katolik Bisa Kembali Dengar Suara Paus Fransiskus

- Paus Fransiskus merekam ucapan terima kasih melalui pesan audio atas doa-doa dari masyarakat dunia setelah 21 hari dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma, Italia.
- Kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, dan tidak ada lagi episode pernapasan yang terjadi. Namun, ia masih dalam bahaya.
Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus merekam ucapan terima kasih melalui audio, atas doa-doa dari masyarakat dunia. Ucapan terima kasih ia sampaikan setelah 21 hari dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma, Italia.
“Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas doa-doa Anda untuk kesehatan saya dari alun-alun, saya menemani Anda dari sini,” katanya saat pesannya disiarkan dalam bahasa Spanyol di Lapangan Santo Petrus, dikutip dari Euronews, Jumat (7/3/2025).
Bagi yang terbiasa mendengar suara Paus Fransiskus, audio tersebut merupakan pukulan emosional ke perut yang menyadarkan betapa sakitnya dia. Suara Paus Fransiskus yang biasanya lembut, terdengar sedikit lirih.
"Semoga Tuhan memberkati Anda dan Santa Perawan Maria melindungi Anda, terima kasih," tuturnya.
1. Dirawat selama tiga minggu

Paus Fransiskus telah dirawat di rumah sakit selama tiga minggu karena infeksi saluran pernapasan dan pneumonia ganda. Kantor Pers Vatikan melaporkan bahwa kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, dan tidak ada lagi episode pernapasan yang terjadi.
Para dokter mempertahankan prognosis yang hati-hati, yang berarti ia masih dalam bahaya. Buletin medis berikutnya akan dikeluarkan pada hari Sabtu.
2. Mengikuti upacara Rabu Abu

Kantor Pers Takhta Suci Vatikan mengatakan, kondisi Paus Fransiskus membaik.
"Sesuai rencana, penggunaan oksigenasi tambahan, aliran tinggi, dan ventilasi mekanis non-invasif. Bapa Suci meningkatkan fisioterapi pernafasan dan motorik aktifnya," tambah mereka.
Pada Rabu lalu, Paus juga sempat ikut serta dalam upacara pemberkatan Abu Suci. Ia kemudian menerima Ekaristi.
3. Saat sakit, Paus Fransiskus memikirkan Gaza

Paus Fransiskus terus melanjutkan panggilan hariannya ke satu-satunya paroki Katolik di Jalur Gaza meskipun ia dirawat di rumah sakit.
Paroki Keluarga Kudus di Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi minoritas Kristen di Gaza yang dilanda perang. Kompleks paroki diubah menjadi tempat perlindungan darurat dari agresi Israel ke Jalur Gaza.
Pastor Gabriel Romanelli menyatakan, banyak umat paroki meninggal karena kekurangan obat-obatan akibat blokade yang dilakukan tentara Israel.