Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penjualan Fentanil Ilegal Meningkat di Korea Selatan

Ilustrasi obat dan suntikan. (pixabay.com/stevepb)
Ilustrasi obat dan suntikan. (pixabay.com/stevepb)

Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus perdagangan fentanil ilegal telah meningkat drastis tahun ini di Korea Selatan (Korsel), yang memicu kekhawatiran di kalangan pihak berwenang dan masyarakat.

Berdasarkan data dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan (MFDS) yang dibagikan oleh Kim Yoon dari partai oposisi liberal Partai Demokrat, terdapat 202 kasus penjualan fentanil ilegal secara online yang terdeteksi hingga 27 Juni tahun ini.

Angka ini 3,2 kali lebih tinggi dari 62 kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 2023, dilansir Korea Herald, Minggu (14/7/2024).

1. Perlunya reformasi regulasi untuk segera menindak perdagangan narkotika ilegal

Kim menekankan perlunya langkah-langkah yang lebih efisien, termasuk sistem yang lebih baik yang memungkinkan komisi untuk segera menindaklanjuti permintaan dari MFDS setelah pelanggaran terbukti.

"Bahkan ketika kementerian mengidentifikasi perdagangan obat-obatan narkotika ilegal secara online, ada penundaan yang signifikan sebelum komisi memblokir situs-situs tersebut," kata anggota DPR tersebut.

Direktur divisi perencanaan keamanan obat di MFDS, Cha Gyu-han, menjelaskan bahwa narkotika medis sangat penting untuk digunakan dalam lingkungan medis untuk tujuan seperti anestesi pra operasi, meringankan gejala kecemasan, dan mengelola kanker atau nyeri kronis.

2. Tantangan yang dihadapi Korsel dalam perdagangan narkotika ilegal via online

Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)
Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korsel mengklaim, pihaknya telah memerangi distribusi ilegal obat-obatan narkotika semacam fentanil pada platform seperti Telegram dan web gelap.

Setelah terdeteksi, kementerian meminta Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC) untuk memblokir akses ke situs-situs yang melanggar. Namun, proses ini kerap kali memakan waktu berbulan-bulan dan hanya sedikit pelaku yang menghadapi hukuman. Sebab, sebagian besar operasi ini dilakukan di luar negeri, Korea Times melaporkan.

Menurut kantor anggota parlemen, dari kasus-kasus yang terdeteksi tahun ini, KCSC rata-rata membutuhkan waktu 86 hari untuk memutuskan penutupan akses ke situs-situs tersebut menyusul permintaan kementerian.

Selain itu, penegakan hukum dalam mengatasi masalah tersebut juga mendapatkan tantangan, yang mana sifat rahasia dari transaksi ini yang sering dilakukan di web gelap antara pembeli dan penjual menggunakan bahasa sandi.

3. Di Korsel, fentanil hanya boleh diresepkan kepada pasien berusia 18 tahun ke atas

Ilustrasi suasana kota Seoul di Korea Selatan pada malam hari. (pexels.com/Ethan Brooke)
Ilustrasi suasana kota Seoul di Korea Selatan pada malam hari. (pexels.com/Ethan Brooke)

Di Korsel, peraturan medis menetapkan analgesik narkotika seperti fentanil hanya boleh diresepkan kepada pasien berusia 18 tahun ke atas dalam sebagian besar kasus.

Meski begitu, beberapa remaja telah menerima resep untuk koyo fentanil. Menurut data dari MFDS, 383 orang berusia 19 tahun atau lebih muda diberi resep koyo fentanil pada tahun lalu.

Fentanil digunakan secara medis sebagai obat penghilang rasa sakit yang ampuh. Obat ini sangat adiktif bahkan dalam jumlah yang sangat sedikit. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang mencoba memperoleh obat yang sangat adiktif dan berpotensi mengancam jiwa ini secara daring.

Di Amerika Serikat (AS), fentanil telah mendapatkan reputasi yang sangat buruk. Para penggunanya yang banyak diantaranya menjadi kecanduan saat mengonsumsi obat tersebut dengan resep dokter, sering terlihat berkeliaran di jalan dalam keadaan seperti zombi.

Menurut Badan Narkotika AS (Drug Enforcement Administration/DEA), fentanil adalah opioid sintetis yang kuat yang hingga 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us

Latest in News

See More

22 Orang Ditangkap di Konser Belanda, Protes Kehadiran Perwira Israel

17 Des 2025, 04:34 WIBNews