Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perdana Menteri ke-5 Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal

Mantan Perdana Menteri ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi meninggal dunia. (Dok. Bernama)
Intinya sih...
  • Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, meninggal dunia pada usia 85 tahun.
  • Ahmad Badawi dikenal sebagai "Bapak Pengembangan Sumber Daya Manusia" Malaysia dan mengalami penurunan kesehatan akibat demensia.
  • Anwar Ibrahim menyampaikan duka cita atas kepergian Pak Lah, memuji kontribusi dan kepemimpinannya yang berdampak positif bagi negara.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, meninggal dunia di usia ke-85. Kepergian Badawi diumumkan menantunya, yang juga mantan Menteri Negeri Jiran, Khairy Jamaluddin.

Ahmad Badawi meninggal di National Heart Institute pada Senin (14/4/2025), pukul 19.10 waktu setempat. Pak Lah (sapaan akrabnya) menjadi Perdana Menteri pada 2003, usai Mahathir Mohamad mengakhiri jabatan selama 22 tahun.

1. Bapak pengembangan SDM Malaysia

Ilustrasi bendera Malaysia. (dok. Pixabay/Engin Akyurt)

Dikutip dari The Star, Ahmad Badawi memperoleh gelar "Bapak Pengembangan Sumber Daya Manusia" Malaysia setelah memperkenalkan Kebijakan Sumber Daya Manusia Nasional selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Kesehatannya telah menurun dalam beberapa tahun terakhir karena demensia, yang memengaruhi ingatannya, termasuk nama-nama anggota keluarganya. Dia meninggalkan seorang istri, Jeanne Abdullah, dan dua orang anak, Nori dan Kamaluddin, dari istri pertamanya, Endon Mahmood.

Istri pertamanya telah meninggal karena kanker payudara pada 2005 silam. Dia juga memiliki dua orang anak tiri, Nadiah Kimie dan Nadene Kimie, dari pernikahan Jeanne sebelumnya.

2. PM Anwar Ibrahim sampaikan duka cita

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan duka cita usai mendengar kabar meninggalnya Pak Lah.

"Kenangan terakhir kali, saya menjenguknya masih segar dalam ingatan, saat itu dia berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan jiwanya diliputi duka," kata Anwar mengenang pendahulunya.

Anwar mengatakan, Ahmad Badawi bukan sekadar pemimpin, tapi juga orang yang berhati besar. Dia menerapkan narasi baru dalam politik kekuasaan di Malaysia. Menurut Anwar, Ahmad Badawi berhasil menjembatani kesenjangan antara aspek kemajuan dan pembangunan serta nilai-nilai.

"Di bawah kepemimpinannya, kita telah menyaksikan reformasi dalam peradilan, transparansi dalam administrasi, dan pemberdayaan kelembagaan. Beliau merupakan tokoh yang membebaskan suara rakyat melalui pembukaan ruang media dan partisipasi publik," ujar Anwar.

Anwar mengucapkan belasungkawa kepada keluarga besar Ahmad Badawi. "Seluruh negeri berduka atas kehilangan seorang negarawan yang rendah hati. Selamat tinggal, Pak Lah," tutur Anwar.

3. Bekerja dengan saya, bukan untuk saya

Ilustrasi bendera Malaysia (unsplash.com/Aaron Lee)

Ahmad Badawi dikenal sebagai pria dengan kepribadian santun dan berhati besar. Dia menginisiasi pendekatan berbeda menjabat sebagai Perdana Menteri, dengan mengembangkan ekonomi lebih lanjut melalui kebijakan dan program baru kala itu.

Pak Lah selalu menggaungkan, "bekerja dengan saya, bukan untuk saya". Alhasil, dengan jargonnya itu dia mendapat dukungan besar dari pegawai negeri di Malaysia kala itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us