Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perempuan India Bunuh Balitanya yang Alami Autisme

ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)

Jakarta, IDN Times - Seorang perempuan di India menyerahkan diri ke polisi usai mencekik putrinya yang berusia 3,5 tahun hingga tewas. Korban disebut menderita autisme.

Pembunuhan itu terjadi pada Kamis (13/6/2024) di kediaman tersangka di kota Bengaluru, negara bagian Karnataka. Polisi pada Sabtu (15/6/2024) mengatakan bahwa perempuan berusia 35 tahun itu mengalami depresi karena anaknya mengalami autisme.

1. Tersangka khawatir dengan masa depan putrinya

Menurut keterangan polisi, tersangka memiliki anak kembar perempuan, yang kedua-duanya mengalami autis. Satu di antaranya menderita autis ringan, sementara yang lainnya menderita autisme parah. Anaknya yang mengalami autis ringan telah masuk PAUD.

Polisi mengatakan bahwa tersangka membunuh putrinya yang menderita gejala autisme parah karena dia mengkhawatirkan masa depannya.

“Saat diinterogasi, perempuan tersebut mengatakan bahwa dia khawatir dengan bagaimana putrinya akan menjalani hidup karena kondisinya dan karenanya memutuskan untuk membunuhnya. Dia juga mengklaim bahwa dia mengalami depresi selama beberapa bulan terakhir dan karena frustrasi, dia membunuh putrinya," kata seorang perwira polisi senior, dikutip NDTV.

2. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit

Tersangka sempat melarikan putrinya ke rumah sakit setelah mencekiknya. Sayangnya, nyawanya tak tertolong.

“Sekitar pukul 12.30 siang pada Kamis, karena marah, perempuan tersebut mencekik anaknya. Saat anak tersebut berhenti bergerak, sang ibu segera membawanya ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal," kata polisi.

Ia menambahkan bahwa jenazah anak tersebut telah diserahkan kepada kerabatnya usai divisum. Sementara itu, kasus pembunuhan tersebut telah didaftarkan oleh kepolisian, dan tersangka telah ditahan dan dikirim ke tahanan yudisial.

"Perempuan itu telah ditangkap, dan kami akan membawanya ke pengadilan. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan,” kata polisi.

3. Suami tersangka bekerja di luar negeri

Dilansir Times of India, tersangka diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan swasta, namun berhenti dari pekerjaannya demi mengurus anak-anaknya. Suaminya adalah seorang insinyur perangkat lunak di Norwegia. 

Tersangka, yang berasal dari Tamil Nadu, telah tinggal di Bengaluru selama 10 tahun terakhir. Orang tuanya biasa mengunjunginya sekali atau dua kali dalam sebulan. Keluarga kini sedang menunggu kepulangan suaminya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us