Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petani Polandia Demonstrasi Menentang Kebijakan Iklim Uni Eropa

ilustrasi petani Polandia protes menentang Kesepakatan Hijau UE (youtube.com/ AFP News Agency)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu petani rompi kuning melakukan pawai demonstrasi menuju Warsawa, ibu kota Polandia, pada Jumat (10/5/2024). Mereka menentang kebijakan iklim Uni Eropa (UE) dan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Donald Tusk yang pro-UE.

Demonstrasi diorganisir oleh serikat pekerja petani, termasuk para pekerja tambang dan pekerja lain yang menentang Kesepakatan Hijau. Kesepakatan tersebut bertujuan menjadikan pertanian lebih ramah iklim. Namun petani mengatakan, kesepakatan tersebut mengganggu pekerjaan mereka dan menimbulkan biaya tinggi dalam produksi.

1. Protes Kesepakatan Hijau UE

Selain rompi kuning yang dikenakan para demonstran, petani juga membawa bendera Polandia dan bendera serikat pekerja yang berkibar ketika puluhan ribu orang tersebut membanjiri jalanan.

Mereka juga meneriakkan slogan "Hentikan Kesepakatan Hijau" yang dinilai merugikan petani.

"Kami melakukan protes karena kami tidak ingin menjadi budak di tanah kami sendiri," kata peternak sapi perah, Grazyna Gasowska, dikutip Associated Press.

Demonstrasi berhenti di kantor UE di Warsawa dan kemudian di parlemen.

"Biarkan Brussel makan cacing, kami lebih memilih daging babi dan kentang," kata sebuah spanduk, mengacu pada keyakinan UE yang menyarankan makan serangga dari pada daging sapi.

2. Petani kecam impor produk pertanian Ukraina

Beberapa demonstran mengecam impor produk pertanian Ukraina. Mereka menilai tindakan tersebut mengurangi pendapatan. Mereka bahkan sempat memblokade perbatasan Polandia-Ukraina yang menyebabkan hubungan bilateral memanas.

Dilansir Deutsche Welle, demonstran lain secara umum mengecam kebijakan pemerintahan PM Tusk yang pro-UE.

Demonstrasi terjadi ketika partai-partai Polandia berkampanye menjelang pemilihan Parlemen Eropa bulan depan. Protes itu didukung partai oposisi sayap kanan Hukum dan Keadilan (PiS), yang berkuasa dari 2015 hingga akhir 2023 dan berupaya mendapatkan kembali momentum politik.

3. Konsesi UE dan pemerintah dianggap tidak cukup bagi petani

Donald Tusk, PM Polandia (Twitter.com/Sejm RP)

Pemerintahan PM Tusk menolak disalahkan oleh petani. Mereka mengatakan, pendahulu mereka merusak hubungan Polandia dan sekutu Barat serta gagal mengambil tindakan untuk membantu sektor pertanian.

Dilansir Reuters, para petani disebut telah mendapat konsesi dari UE dan pemerintah Polandia. Mereka akan membayar subsidi sebesar 526,74 juta dolar AS (Rp8,4 triliun) atas rendahnya harga gandum.

Meski begitu, para petani mengatakan jumlah tersebut tidak cukup.

Protes petani di Eropa telah menyebabkan UE mundur atau menunda sejumlah langkah yang dimaksudkan melindungi lingkungan. Ini termasuk rencana mengurangi setengah penggunaan pestisida dan kewajiban petani menyisihkan lebih banyak lahan untuk alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us