Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Myanmar Tembak dan Tewaskan 9 Pendemo Anti-Kudeta

Ilustrasi - Gas air mata dan gas pemadam kebakaran melayang sekitar demonstran saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/rwa. Sumber: antaranews.com

Yangon, IDN Times - Sehari sesudah adanya dorongan diplomatik regional guna menyelesaikan krisis selama satu bulan yang tidak memberikan kemajuan, pada hari Rabu, (3/3/2021) saksi mata serta media setempat melaporkan bahwa polisi Myanmar telah menembak dan menewaskan 9 pendemo saat melakukan aksi unjuk rasa terhadap kudeta militer.

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu, 3 Maret 2021, mereka juga melaporkan, yakni dua orang tewas ketika terjadi bentrokan di kota kedua terbesar negara itu, Mandalay. Satu orang lainnya tewas saat polisi melepaskan tembakan di Kota Yangon, saksi mata dan laporan media menambahkan.

1. Aktivis Mahasiswa: Seorang remaja laki-laki tewas tertembak di bagian kepala

ilustrasi anggota tubuh kepala (IDN Times/Mardya Shakti)

Ada pun aktivis mahasiswa yang berusia 25 tahun, Moe Myint Hein, mengungkapkan bahwa satu orang yang lain telah ditembak dan tewas di Kota Myingyan. Bahkan, harian Monywa Gazette melaporkan, lima orang lainnya ditembak polisi Myanmar hingga tewas di pusat Kota Yangon.

Moe Myint Hein menerangkan telah ditembak dengan peluru tajam oleh polisi Myanmar, sampai kakinya terluka. Dia juga menerangkan kepada kantor berita Reuters via telepon, bahwa terdapat seorang remaja laki-laki yang terbilang muda, namun tewas tertembak di bagian kepalanya. 

Di samping itu, seorang jubir dewan militer yang berkuasa tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentarnya.

2. Sekitar 300 demonstran telah ditahan oleh pasukan keamanan Myanmar

Aksi protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). Gambar diambil dari balik jendela. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/rwa. Sumber: antaranews.com
Aksi protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). Gambar diambil dari balik jendela. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/rwa. Sumber: antaranews.com

Sejak kudeta militer yang jatuh pada 1 Februari 2021 lalu, tercatat setidaknya 30 orang telah tewas, yang menyudahi langkah tentatif negara Myanmar ke pemerintahan demokratis, hingga memicu aksi unjuk rasa nasional, serta kecemasan dunia.

Masih melansir dari kantor berita Reuters pada Rabu, (3/3/2021) seorang aktivis menerangkan bahwa beberapa pemimpin demo mereka telah ditahan. Kantor berita Myanmar Now melaporkan, pasukan keamanan Myamar pun menahan sekitar 300 demonstran ketika mereka membubarkan aksi unjuk rasa di Kota Yangon.

3. Terdapat video yang menunjukkan remaja laki-laki mengangkat tangan ke kepala dan masuk ke truk

Stasiun berita Al Jazeera melaporkan pada Rabu, 3 Maret 2021, bahwa ada sebuah video yang telah diunggah dalam media sosial memperlihatkan antrean panjang remaja laki-laki yang mengangkat tangannya di atas kepala, lalu masuk ke truk tentara ketika polisi dan tentara sedang berjaga. 

Media serta penduduk setempat juga melaporkan, para demonstran lainnya keluar dari Negara Bagian Chin di barat Myanmar, Negara Bagian Kachin di utara, Negara Bagian Shan di timur laut, dan dari wilayah tengah Sagaing di selatan negara tersebut.

Seorang aktivis di Negara Bagian Chin, Salai Lian, mengatakan kepada kantor berita Reuters, yakni mereka bertujuan untuk menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun di negaranya yang menginginkan kediktatoran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Farid Nurhakim
EditorFarid Nurhakim
Follow Us