Prabowo Hadiri Parade Kemenangan China, Ada pemimpin Negara Lain

- Presiden Prabowo Subianto menghadiri parade militer di Beijing, bersama dengan sejumlah pemimpin negara lain.
- Keberangkatan Prabowo sempat ditunda akibat dinamika dalam negeri, tetapi akhirnya memutuskan berangkat untuk menjaga hubungan baik dengan China.
- Pemerintah China mengajukan permohonan besar agar Prabowo hadir dalam rangkaian acara peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II.
Beijing, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menghadiri rangkaian acara peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II sekaligus parade militer di Beijin, yang digelar di Tiananmen Square, Beijing, Rabu (3/9/2025).
Prabowo terlihat mengenakan setelan jas abu-abu, peci hitam dan jas merah. Selain Prabowo, sejumlah pemimpin negara lain juga hadir. Mereka di antaranya ada
Presiden Vietnam Luong Cuong, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif, Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa.
Selain itu, ada juga Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing.
Presiden China Xi Jinping memimpin langsung rangkaian acara peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. Sejumlah prajurit militer China berbaris di lapangan Tiananmen Square.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, keberangkatan Prabowo sempat ditunda akibat dinamika dalam negeri menyusul aksi massa di Jakarta dan sejumlah daerah lain. Setelah situasi dinilai pulih, Prabowo memutuskan berangkat untuk menjaga hubungan baik dengan China.
“Sesungguhnya undangan tersebut mengharapkan kehadiran Bapak Presiden Prabowo pada 31 Agustus. Namun karena adanya dinamika di dalam negeri, maka beliau menunda keberangkatan. Malam ini, Bapak Presiden bertolak ke Beijing,” kata Prasetyo dalam keterangan yang disampaikan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/9/2025).
Prasetyo menuturkan, dalam beberapa hari terakhir Pemerintah China mengajukan permohonan besar agar Prabowo hadir dalam rangkaian acara peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II sekaligus parade militer di Beijing.
“Bapak Presiden dalam mengambil keputusan tetap mempertimbangkan dinamika di tanah air. Namun demi menjaga hubungan baik, beliau akhirnya memutuskan berangkat malam ini,” ujar Prasetyo.