Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Belarus Sambangi Tentara Rusia di Negaranya

Bendera Belarus (twitter.com/BelarusMFA)
Bendera Belarus (twitter.com/BelarusMFA)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengunjungi pangkalan militer yang jadi basis tentara Rusia di negaranya pada Jumat (6/1/2023). Kunjungan itu dimaksudkan untuk mendiskusikan persetujuan latihan militer gabungan kedua negara di Belarus. 

Sehari sebelumnya, Belarus telah menerima puluhan kendaraan tempur BTR-82A beserta perlengkapan militer lain dari Rusia. Ini merupakan bagian dari persetujuan pembentukan tentara regional kedua negara. Bahkan, Belarus juga setuju mengadakan latihan militer udara dengan Rusia. 

1. Lukashenko ingin tentaranya dapat pengalaman dari Rusia

Kunjungan Lukashenko dilangsungkan di pangkalan militer Obuz-Leznovsky yang tak jauh dari Baranovichi. Ini bertujuan untuk memberikan informasi soal perubahan alur latihan militer dari tentara gabungan regional Belarus-Rusia. 

Pada kesempatan itu, Lukashenko juga mengunjungi unit tentara Rusia dan berbincang dengan sejumlah tentara beserta pimpinannya. Ia juga menyatakan bahwa pengalaman dari militer Rusia akan berdampak signifikan terhadap kepentingan Belarus. 

"Saya pikir Anda akan memberitahu lebih banyak dan saya akan dapat memberitahu Anda hari ini. Ini sangat penting bagi saya dan tidak hanya bagi saya saja. Segudang pengalaman dari Rusia akan sangat penting bagi Belarus," imbuh Lukashenko, dikutip Belta

"Saya akan mendengarkan dengan seksama dan menggunakannya dalam pelajaran untuk mempersiapkan pasukan Belarus dan Rusia dalam melindungi Tanah Air yang sama. Terpenting adalah hal yang paling signifikan kita setuju dan melanjutkan kesepakatan ini," tambahnya. 

2. Pengiriman tentara Rusia ke Belarus untuk mendinginkan situasi

Menurut Wakil Keamanan Belarus, Aleksandr Volfivich menyebut bahwa pengiriman tentara regional ini merupakan upaya untuk mendinginkan ketegangan dengan Barat. 

"Keputusan untuk mendinginkan pasukan regional di teritori Belarus disetujui oleh presiden Republik Belarus dan Federasi Rusia pada 2022. Pasukan sudah diterjunkan. Latihan gabungan antara personel militer Rusia dan Belarus sudah diorganisir," papar Volfovich. 

"Pasukan regional adalah elemen strategis untuk pencegahan. Sebuah elemen yang digunakan untuk mendinginkan ketegangan dengan Barat. Pasalnya, mereka terus menerjunkan agresi militer kepada Union State, Belarus dan Rusia," imbuhnya.

3. Rusia lihat Krimea dan Belarus sebagai tempat provokasi nuklir

Pertahanan Misil Udara S-400 buatan Rusia. twitter.com/mod_russia/
Pertahanan Misil Udara S-400 buatan Rusia. twitter.com/mod_russia/

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Krimea dan Belarus merupakan teritori untuk memprovokasi dengan nuklir. Ini diungkapkan oleh Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Andriy Yusov. 

"Terdapat informasi bahwa Putin siap menjadikan teritori okupansi Krimea dan Belarus untuk menjadi tempat provokasi dengan nuklir. Semua informasi terus kami awasi dan kami punya intelijen yang terpercaya," papar Yusov, dilansir Ukrinform.

Ia juga menegaskan bahwa ancaman serangan nuklir Rusia tidak akan pernah hilang selama Putin masih menjadi presiden. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa Kremlin paham betul langkah ini, jika ini dilakukan maka ini akan menjadi akhir rezim Rusia saat ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us