Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Iran Jenguk Korban Luka akibat Ledakan di Bandar Abbas

bendera Iran (pexels.com/Engin Akyurt)
bendera Iran (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, berjanji dukungan penuh bagi korban ledakan di Bandar Abbas.
  • Kobaran api masih menyala setelah ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee, menewaskan 40 orang dan melukai lebih dari 1.000 lainnya
  • Pihak berwenang menetapkan hari berkabung nasional dan mendapat ucapan solidaritas dari berbagai negara
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah mengunjungi lokasi ledakan dahsyat di pelabuhan kota Bandar Abbas pada Minggu (27/4/2025). Ia juga membesuk korban selamat yang dirawat di rumah sakit, dan berjanji akan memberikan dukungan penuh bagi mereka.

“Kami datang untuk melihat langsung apakah ada masalah yang bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah. Kami akan berusaha merawat keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan kami pasti akan merawat orang-orang yang terluka,” ujarnya, dilansir dari Al Jazeera.

Sementara itu, kobaran api masih menyala sehari setelah ledakan dashyat mengguncang Shahid Rajaee, pelabuhan terbesar di negara itu, pada Sabtu (26/4/2025). Jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 40 orang, sementara lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka.

1. Api sudah berhasil dikendalikan meski belum padam sepenuhnya

Media lokal melaporkan bahwa api sudah berhasil dikendalikan, dan kebakaran diharapkan dapat sepenuhnya padam pada Minggu (27/4/2025) malam. Sepanjang hari, helikopter dan pesawat kargo berat telah bolak-balik terbang di atas lokasi kebakaran untuk menjatuhkan air laut.

Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni, yang berada di lokasi kejadian pada Minggu, mengatakan bahwa situasi di area utama pelabuhan telah stabil, dan para pekerja telah kembali memuat kontainer serta mengurus bea cukai.

Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan, Farzaneh Sadegh, juga mengatakan bahwa hanya satu zona pelabuhan yang terdampak, sementara operasi kargo masih berlangsung normal di beberapa zona lainnya.

2. Ledakan diduga disebabkan oleh kebakaran di tempat penyimpanan bahan kimia

Dalam pernyataannya, kantor bea cukai pelabuhan mengatakan bahwa ledakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di tempat penyimpanan bahan kimia yang berbahaya.

Rekaman CCTV menunjukkan api pertama kali membakar satu kontainer, lalu menyebar cepat ke kontainer-kontainer lainnya dengan para pekerja mulai melarikan diri. Ledakan besar kemudian terjadi dalam waktu 2 menit.

Pelabuhan Shahid Rajaee pernah dikaitkan dengan pengiriman bahan kimia yang digunakan untuk membuat propelan rudal. Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Reza Talaei-Nik, menyatakan bahwa tidak ada muatan impor atau ekspor yang berkaitan dengan bahan bakar militer atau penggunaan militer di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan pada Minggu malam, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh, mengungkap kelalaian atau niat jahat, dan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan.

3. Iran umumkan hari berkabung nasional

Akibat tragedi tersebut, pihak berwenang menetapkan hari berkabung nasional pada Senin (28/4/2025). Di provinsi Hormozgan, hari berkabung berlangsung selama 3 hari mulai Minggu.

Sementara itu, ucapan solidaritas terhadap Iran dan para korban ledakan terus mengalir dari berbagai penjuru dunia, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Turki, Jerman dan Rusia. Moskow mengatakan akan mengirimkan beberapa pesawat khusus untuk membantu memadamkan api.

"Presiden Vladimir Putin menyampaikan simpati yang tulus dan dukungannya kepada keluarga korban serta harapannya untuk pemulihan bagi semua yang terluka," kata Kremlin dalam pernyataan melalui situsnya, dikutip dari The Guardian.

Kementerian Luar Negeri China juga menyatakan bahwa tiga warganya yang terluka dalam insiden tersebut kini berada dalam kondisi stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us