Presiden Korsel Umumkan Bencana Nasional di Kota Gangneung

- Presiden Lee Jae Myung mengumumkan Gangneung sebagai daerah bencana nasional akibat kekeringan ekstrem.
- Pemerintah kota memberlakukan pembatasan air ketat dan menutup fasilitas umum untuk mengurangi pemakaian air.
- Pembatasan air lebih lanjut diperketat di 113 kompleks apartemen dan 10 hotel besar yang memiliki tangki air.
Jakarta, IDN Times - Kota pesisir Gangneung di Korea Selatan menghadapi krisis kekeringan yang ekstrem. Kondisi ini memaksa pemerintah kota memberlakukan pembatasan penggunaan air secara ketat.
Presiden Lee Jae Myung telah menetapkan Gangneung sebagai wilayah bencana nasional. Langkah ini diambil untuk mengatasi dampak kekeringan yang mengancam kehidupan warga dan aktivitas kota secara luas.
1. Dekrit bencana nasional dan penanggulangan darurat
Presiden Lee Jae Myung secara resmi mengumumkan Gangneung sebagai daerah bencana nasional akibat kekeringan ekstrem yang melanda kota ini. Pengumuman ini memungkinkan pemerintah pusat untuk mengerahkan sumber daya secara penuh untuk menanggulangi krisis.
"Untuk meminimalkan kerugian akibat kekeringan, pemerintah harus memobilisasi semua sumber daya yang tersedia guna mengurangi ketidaknyamanan warga," kata Lee, dilansir Korea Times.
Pada Kamis (4/9/2025), pemerintah telah menerjunkan lebih dari 100 unit kendaraan termasuk mobil pemadam kebakaran dan tangki air militer untuk mengirimkan ribuan ton air ke daerah terdampak guna mengisi reservoir utama yang memasok air.
2. Pembatasan penggunaan air dan penutupan fasilitas umum
Pemerintah kota Gangneung pada Senin (1/9/2025), mengumumkan pembatasan air ketat dengan mematikan 75 persen meteran air rumah tangga, serta menutup 47 toilet umum dan tiga kolam renang umum untuk mengurangi pemakaian air.
"Kami harus mengambil langkah-langkah drastis untuk memastikan bahwa air yang tersedia cukup sampai kondisi membaik," ujar Walikota Gangneung, Kim Hong-kyu, dilansir Korea Herald.
Beberapa hotel dan resor besar juga menangguhkan layanan yang memerlukan air dalam jumlah banyak, seperti sauna dan kolam renang. Sebagai contoh, Skybay Hotel Gyeongpo menutup bak mandi panas dan hanya membuka kamar mandi biasa.
3. Pembatasan air lebih lanjut di 113 kompleks apartemen
Pemerintah kota kembali memperketat pembatasan pada Jum'at (5/9/2025), dengan mematikan suplai air di 113 kompleks apartemen dan 10 hotel besar yang memiliki tangki air, diperkirakan berdampak pada sekitar 45 ribu rumah tangga.
Kondisi ini disebabkan menurunnya volume air di Obong Reservoir yang mencapai titik kritis, yakni hanya sekitar 13,3 persen dari kapasitas penuh per Jum'at pagi (5/9/2025), jauh di bawah rata-rata normal sekitar 71,4 persen untuk periode yang sama.
"Kami akan berusaha meminimalkan ketidaknyamanan bagi warga dengan menyediakan air melalui truk tangki," ujar walikota Kim.