Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Lula da Silva: Putin Tak Akan Ditangkap saat KTT G20 Brasil

Presiden terpilih Brazil Luiz Inacio Lula da Silva. (Instagram.com/lulaoficial)

Jakarta, IDN Times - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan ditangkap jika menghadiri pertemuan kelompok negara G20 di Rio de Janeiro, Brasil tahun depan. Lula da Silva mengatakan Putin akan diundang pada acara tahun depan.

Lula menyampaikan pemberitahuan tersebut pada acara berita Firstpost di sela-sela pertemuan G20 yang dilaksanakan di Delhi India pada Sabtu (9/9/2023). 

“Saya yakin Putin bisa pergi dengan mudah ke Brasil,” kata Lula. “Apa yang bisa saya katakan kepada Anda adalah jika saya presiden Brasil, dan dia datang ke Brasil, tidak mungkin dia akan ditangkap.” imbuhnya, dikutip Al Jazeera.

1. Putin berulang kali tidak menghadiri pertemuan internasional

Dilansir Arab News, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin pada Maret lalu. Brasil adalah salah satu negara yang menandatangani Statuta Roma, yang akan menjadi cikal bakal berdirnya ICC. 

Presiden Rusia itu dituduh telah melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak secara ilegal dari Ukraina. Meskipun begitu, Rusia tetap membantah pasukannya terlibat dalam kejahatan perang atau mengambil paksa anak-anak Ukraina.

Sementara Putin telah berulang kali tidak menghadiri pertemuan internasional. Yang terbaru, Putin tidak menghadiri pertemuan KTT G20 di New Delhi. Dia mengirim Menteri Luar Negri, Sergei Lavrov, untuk mengantikan dirinya.

2. Negara G20 tidak mengutuk invasi Rusia

Pada Sabtu (9/9/2023), negara-negara G20 mengadopsi deklarasi konsensus yang tidak mengutuk Rusia atas peranngnya di Ukraina. Akan tetapi, kelompok itu menyerukan agar semua negara untuk tidak menggunakan kekerasan dalam merebut wilayah.

“Kami menyerukan kepada semua negara untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional termasuk integritas dan kedaulatan wilayah, hukum kemanusiaan internasional, dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas,” kata deklarasi KTT G20 New Delhi.

“Kami… menyambut baik semua inisiatif yang relevan dan konstruktif yang mendukung perdamaian komprehensif, adil, dan tahan lama di Ukraina," tulis deklarasi itu. “Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima,” tambah pernyataan itu, dikutip Al Jazeera.

3. Lula akan mengahadiri pertemuan negara BRICS di Rusia

Konsensus G20 begitu mengejutkan. Selama ini, sikap negara G20 terpecah belah menegenai perang di Ukraina. Sebelumnya, negara-negara Barat mendorong kecaman keras terhadap Rusia dalam Deklarasi Pemimpin G20. Di sisi lain, negara-negara Barat lainnya menuntut untuk menfokuskan pada isu-sisu kebutuhan ekonomi yang lebih luas. 

Lula mengatakan sebelum berlangsungnya pertemuan G20 di Brasil, dia terlebih dulu akan menghadiri pertemuan negara ekonomi berkembang BRICS di Rusia. Moskow dan Brasil adalah salah satu anggota tetap dari kelompok tersebut.

Pemimpin Brasil itu juga mengatakan bahwa negaranya menyukai perdamaian dan senang memperlakukan orang dengan baik. Oleh karena itu, menurut Lula, Putin bisa tenang untuk datang ke Brasil untuk menghadiri acara tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us