Presiden Prancis Sentil Israel yang Ingin Meratakan Gaza

Jakarta, IDN Times – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kembali menyentil Israel terkait tindakan sembrononya di Jalur Gaza. Menurutnya, tujuan Israel memerangi terorisme tidak berarti Israel harus meratakan seluruh Gaza.
“Kita tidak bisa membiarkan gagasan bahwa perang yang efisien melawan terorisme berarti meratakan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu,” kata Macron, dikutip The Guardian, Kamis (21/12/2023).
Presiden Prancis itu kemudian meminta Israel untuk menghentikan tindakan tersebut karena tidak tepat.
“Semua nyawa bernilai sama dan kami membela mereka,” tambahnya.
1. Serukan perlindungan sipil

Kendati Prancis mengakui hak Israel untuk membela diri dan melawan teror, Macron mengatakan Prancis tetap menyerukan perlindungan warga sipil. Ia menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin.
Macron telah berulang kali mengkritik tindakan Israel. Awal bulan ini, ia kembali memperingatkan bahwa tujuan mereka untuk melenyapkan Hamas bisa memakan waktu satu dekade.
Tindakan itu kemudian dinilai dapat memicu kebencian semua opini publik di wilayah tersebut.
“Kita berada pada momen di mana pemerintah Israel harus mendefinisikan dengan lebih tepat tujuan mereka dan negara akhir yang diinginkan. Penghancuran total Hamas, apakah ada yang mengira hal itu mungkin terjadi? Kalau begitu, perang akan berlangsung 10 tahun,” katanya dalam kegiatan COP28 di Dubai.
Kritik Prancis yang belakangan kian meningkat terhadap Israel kini berisiko mengasingkan warga Israel.
2. Desakan AS untuk habisi Hamas

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Rabu mengaku yakin Israel harus menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas sambil meminimalkan korban sipil di Gaza.
“Kami terus percaya bahwa Israel tidak harus memilih antara menghilangkan ancaman Hamas atau meminimalkan korban sipil di Gaza,” kata Blinken.
“Mereka mempunyai kewajiban untuk melakukan keduanya dan mempunyai kepentingan strategis untuk melakukan keduanya,” tambahnya.
Sejak perang dimulai, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak upaya gencatan senjata, meskipun ada tekanan internasional. Ia berniat untuk untuk menghentikan perang setelah menghabisi Hamas di Jalur Gaza.
3. Penundaan pembahasan gencatan senjata

Sementara itu, upaya untuk meraih gencatan senjata sampai saat ini masih tertunda. Pembahasan resolusi yang diusulkan Uni Emirat Arab sejak Senin sebelumnya dalam rapat Dewan Keamanan PBB masih belum terselenggara hingga saat ini.
Menurut para diplomat, penundaan ini datang dari AS yang meminta tambahan waktu untuk melakukan pembicaraan.
“Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan tempat yang bagus,” ujar Blinken pada Rabu, dilansir Middle East Eye.
Perang antara Israel dan Palestina terus berlanjut. Hingga saat ini, jumlah korban hampir menyentuh angka 20 ribu menurut laporan Al Jazeera, Rabu 20 Desember 2023.