Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Ukraina: Rusia Ancam Dunia dengan Menyerang PLTN Zaporizhzhia

Ilustrasi fasilitas nuklir (Pexels.com/Markus Distelrath)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada Kamis (11/8/2022) mengatakan bahwa Rusia sedang mengancam dunia dengan menyerang fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Dia menyeru agar komunitas internasional membantu Ukraina mengusir penjajah.

Ukraina dan Rusia saling melempar tuduhan tentang pihak yang menyerang PLTN Zaporizhzhia. Pada Kamis, Ukraina menyebut Rusia melakukan serangan sebanyak lima kali. Sedangkan Rusia mengklaim Ukraina menembaki pabrik itu dua kali.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, telah mengusulkan zona demiliterisasi untuk PLTN Zaporizhzhia. Amerika Serikat (AS) juga mendukung usulan Guterres.

1. Serangan ke PLTN Zaporizhzhia disebut sebagai ancaman global

Volodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

PLTN Zaporizhzhia telah menjadi titik panas baru dalam pertempuran Rusia-Ukraina. Rusia, yang menginvasi negara tetangganya sejak 24 Februari, telah menguasai wilayah Zaporizhzhia sejak Maret. Tapi staf yang mengoperasikan PLTN masih pekerja Ukraina.

Kini PLTN Zaporizhzhia berada dalam posisi mengkhawatirkan. Jika terjadi kebocoran, maka akan menyebabkan bencana nuklir. Ukraina menuduh Rusia menggunakan PLTN tersebut untuk mengancam dunia.

"Tidak ada orang lain yang menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir, jadi jelas untuk mengancam seluruh dunia dan mengajukan beberapa kondisi dan mutlak semua orang di dunia harus segera bereaksi untuk mengusir penjajah dari wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia," kata Zelensky dikutip dari Sky News.

"Ini adalah kepentingan global, bukan hanya kebutuhan Ukraina," tegasnya.

2. Mantan Presiden Rusia ingatkan ancaman bencana nuklir di Eropa

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, pada Jumat (12/8/2022) memberi peringatan terkait bencana nuklir yang bakal terjadi di Eropa. Dia mengatakan hal itu lewat unggahan media sosialnya.

"Roket dan peluru jatuh semakin dekat ke reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia," kata Medvedev dikutip dari The Moscow Times. 

"Mereka bilang itu Rusia. Ini jelas 100 persen omong kosong bahkan untuk publik Russophobia yang bodoh (di Barat). Jangan lupa bahwa ada situs nuklir di Uni Eropa juga. Dan insiden juga mungkin terjadi di sana," jelasnya.

3. Zona demiliterisasi di PLTN Zaporizhzhia

Sekjen PBB, Antonio Guterres. (Twitter.com/Kenneth Roth)

Serangan terhadap PLTN Zaporizhzhia telah menimbulkan kekhawatiran bagi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan PBB. Guterres berpendapat bahwa PLTN tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer.

"Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apapun. Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan pada tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu," kata Guterres dilansir Deutsche Welle.

Menurut kepala IAEA, Rafael Grossi, sejauh ini tidak ada laporan kerusakan yang fatal dan kebocoran radioaktif yang terdeteksi. Tapi dia mengatakan PLTN Zaporizhzhia dalam kondisi rentan dan menuduh pasukan Rusia telah melanggar semua tindakan keamanan.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mendukung usulan IAEA mengirim misi ke PLTN Zaporizhzhia untuk memantau situasi. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan para pejabat IAEA dapat mengunjungi fasilitas itu secepatnya bulan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us