PBB: 10 Tahun Perang Suriah Tewaskan Lebih dari 300 Ribu Orang

83 warga sipil tewas setiap hari dalam 10 tahun

Jakarta, IDN Times - Organisasi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) pada 28 Juni 2022 merilis laporan tentang 10 tahun perang yang berlangsung di Suriah. Dalam perhitungan mereka, perang tersebut telah menewaskan lebih dari 300 ribu warga sipil.

Perkiraan korban tewas warga sipil akibat perang Suriah dihitung mulai 1 Maret 2011 hingga 31 Maret 2021.

Angka yang dikeluarkan oleh PBB itu belum termasuk para tentara dan pejuang yang tewas dalam konflik. Angka itu juga belum termasuk warga sipil yang tewas dan dikuburkan oleh keluarga tanpa memberitahukan kepada pihak berwenang.

Baca Juga: Tertipu ISIS, Keluarga Asal Indonesia Terjebak Perang Suriah

1. Angka korban tewas bukanlah angka abstrak

Musim Semi Arab yang berisi protes terhadap para penguasa sejak Maret 2011, melanda berbagai negara termasuk Yaman, Libya, Bahrain dan Suriah. Di Suriah, protes damai berlangsung menjadi perang saudara yang berkepanjangan, yang sampai saat ini secara resmi belum berakhir.

Dikutip dari Associated Press, OHCR melakukan penghitungan secara ketat dengan analisis statistik berasal dari data yang tersedia tentang korban sipil. Secara rinci, organisasi PBB tersebut menulis 306.887 warga sipil tewas dalam perang saudara Suriah.

"Ini adalah orang-orang yang terbunuh sebagai akibat langsung dari operasi perang. Ini belum termasuk lebih banyak lagi warga sipil yang meninggal karena hilangnya akses ke perawatan kesehatan, makanan, air bersih dan hak asasi manusia lainnya," kata Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM.

"Angka korban terkait konflik dalam laporan ini bukan sekadar kumpulan angka abstrak, tetapi mewakili individu manusia," tambah Bachelet.

Dari jumlah tersebut, hampir 150 ribu kematian warga sipil didokumentasikan secara individual oleh berbagai sumber dengan informasi yang rinci, termasuk nama lengkap, tanggal dan tempat kematian mereka.

Baca Juga: Aktivis Gunakan Pokemon Go Demi Selamatkan Anak-anak Korban Perang Suriah

2. Upaya menegakkan kebenaran dan mencari pertanggung jawaban

Protes damai kelompok pro-demokrasi terhadap pemerintahan Bashar al-Assad pada 2011, berujung pada perang saudara yang tak berkesudahan. Jumlah perkiraan kematian yang dihitung oleh PBB mencapai presentase yang mengejutkan.

Menurut laman resmi OHCHR, dengan jumlah angka yang diterbitkan, itu berarti rata-rata setiap hari selama 10 tahun, ada 83 warga sipil tewas akibat aksi kekerasan dalam konflik.

Tingkat korban sipil yang tewas dalam perang 10 tahun Suriah juga mewakili 1,5 persen total populasi negara tersebut pada awal konflik. Ini menjadi pertanda serius tentang kegagalan pihak yang berkonflik dalam menghormati norma hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil, sebut OHCHR.

"Pekerjaan organisasi masyarakat sipil dan PBB dalam memantau dan mendokumentasikan kematian terkait konflik adalah kunci dalam membantu keluarga dan komunitas ini menegakkan kebenaran, mencari pertanggungjawaban, dan mengupayakan pemulihan yang efektif," jelas Michelle Bachelet.

Dia juga menambahkan bahwa analisis tersebut akan memberi gambaran lebih jelas tentang tingkat keparahan dan skala konflik.

Baca Juga: Akibat Perang Suriah, Pria Ini Sebulan Lebih Terdampar di Bandara Malaysia

3. Penyebab kematian warga sipil dalam perang Suriah

PBB: 10 Tahun Perang Suriah Tewaskan Lebih dari 300 Ribu Orangilustrasi perang (Pixabay.com/jarmoluk)

Dengan jumlah korban tewas warga sipil yang melebihi 300 ribu orang itu, banyak di antara mereka adalah anak-anak yang tak berdosa. Jumlah itu belum dihitung dari para kombatan, termasuk tentara dan pejuang bersenjata.

Dilansir Reuters, penyebab utama kematian warga sipil berasal dari senjata ganda sebanyak 35,1 persen. Ini kematian yang terjadi karena bentrokan, penyergapan dan pembantaian. Lalu penyebab kematian warga sipil selanjutnya adalah karena senjata berat sebanyak 23,3 persen.

Tahun lalu, PBB mengatakan korban tewas perang Suriah adalah 350.209 orang. Francesco Marotta yang bertanggung jawab atas metodologi penghitungan mengatakan pada Selasa bahwa angka-angka tersebut termasuk korban sipil dan nonsipil.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya