Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pria Ini Bantu Air Bersih untuk Warga Gaza dengan Gerobak Keledai

ilustrasi keledai (Unsplash.com/Luis Palicio)

Jakarta, IDN Times - Di tengah hiruk-pikuk perang antara Hamas dan Israel, Jameel al-Karoubi bekerja keras membawa air kepada warga Gaza yang kekurangan air. Dia sudah melakukan itu lebih dari sepekan terakhir ini.

Jameel al-Karoubi melakukan itu dengan menggunakan gerobak yang ditarik keledai. Hewan yang sejak dulu telah akrab membantu manusia itu, dianggapnya sebagai sahabat dan diberi nama Almond.

Serangan udara dan darat Israel di Gaza, membuat ribuan orang tewas, termasuk warga sipil dan anak-anak. Mereka yang selamat dan mengungsi, kini mengalami kekurangan pasokan penting seperti makanan dan obat-obatan karena Israel melakukan blokade, termasuk memutus aliran air.

1. Membuat kesepakatan dengan keledai

ilustrasi (Unsplash.com/Florian Giorgio)

Kepedihan yang dialami oleh warga Gaza tidak hanya kekhawatiran terkena bom pasukan Israel, tapi juga kekurangan pasokan dasar untuk hidup. Jameel al-Karoubi, pria yang sebelumnya biasa menjual sayur dengan gerobak keledai, kini berpindah haluan dengan mengantarkan air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Menurut Al Jazeera, Jameel al-Karoubi bangun sebelum matahari terbit. Dia menyiapkan segala sesuatu untuk keluarganya, kemudian membawa gerobak keledainya pergi ke jalan-jalan di Gaza untuk mendistribusikan air kepada masyarakat.

Keledainya yang bernama Almond, dijanjikan akan diberi tambahan makanan satu kantong setiap hari jika mau bangun pada pagi hari.

"Saya membuat kesepakatan dengan teman saya (keledai) Almond, bahwa jika dia tetap bangun pagi setiap hari dan membantu saya mengisi tangki air dan mendistribusikannya ke lingkungan sekitar, saya akan memberinya sekantong makanan tambahan setiap hari," jelasnya.

2. Tidak meminta bayaran sepeserpun

Sejak Israel mulai melakukan serangan balasan terhadap Hamas, mereka memutus aliran listrik dan air serta melakukan blokade pengiriman makanan dan obat-obatan. Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, pada Minggu (15/10/23) mengatakan bahwa Israel telah kembali mengalirkan air.

Dilansir Associated Press, air itu hanya dialirkan di Gaza bagian selatan. Namun para pekerja bantuan mengatakan, mereka belum melihat bukti bahwa air kembali mengalir.

Warga Gaza berbondong-bondong menuju masjid yang persediaan air bersihnya masih tersedia. Tak adanya aliran listrik, juga membuat pompa tidak bisa menyala untuk mengisi tangki air.

Kondisi seperti itulah yang membuat Jameel al-Karoubi membantu para tetangganya yang kesulitan. Dia memiliki sumur yang airnya cukup untuk dibagikan para tetangga. Dia membagikannya secara gratis.

"Saya tidak menjualnya, saya membagikannya secara gratis. Jika saya tidak membantu rakyat saya, siapa yang akan membantu mereka? Israel? Aku meragukan itu," kata Jameel al-Karoubi.

3. Agar tetangga bisa tidur di malam hari tanpa khawatir kehausan

ilustrasi (Unsplash.com/Engin Akyurt)

Para tetangga Jameel al-Karoubi bahagia dengan upaya yang dilakukannya. Salah satu tetangga mengatakan, dia tidak tahu bagaimana jadinya jika Jameel dan keledainya yang bernama Almond itu tidak ada.

Putra Jameel yang bungsu mengatakan, bahwa apa yang dilakukan ayahnya itu berbahaya karena rudal Israel berjatuhan tanpa pandang bulu. Tapi ayahnya hanya ingin menjalankan kewajiban membantu orang lain agar bisa tidur di malam hari tanpa kehausan.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), blokade Gaza oleh Israel sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2007. Perang terbaru membuat Israel memutus aliran listrik, jalur bantuan makanan dan aliran air.

Dilansir dari laman resmi OCHA, saat ini yang dikhawatirkan di Gaza adalah kehabisan air minum sehingga menimbulkan ancaman bencana kehidupan. Kurangnya air juga dikhawatirkan berdampak pada sanitasi, yang dapat memperburuk krisis kesehatan.

4. Hanya berharap cinta sebagai balasan

ilustrasi (Unsplash.com/Chuttersnap)

Hal yang menganggu aktivitas Jameel mengantarkan air adalah puing-puing di jalanan. Itu membuat gerobaknya kesulitan atau tidak bisa melewati jalan. Puing-puing itu hasil dari hantaman rudal Israel yang tidak pandang bulu.

Jameel kadang juga memberikan sayuran yang berlebih dari kebunnya kepada para tetangganya. Dia mengaku tidak keberatan membantu dan membagikan itu secara gratis.

"Orang-orang mencintai kami dan hanya itu yang kami inginkan sebagai balasannya," kata salah satu putra Jameel.

Jameel sendiri mengaku tidak mengikuti politik dan tidak tahu kapan perang berakhir. Dia hanya tahu tetangganya sedang kehausan. Selama dibutuhkan, dia akan berusaha memberi bantuan sebanyak yang ia bisa.

Di sisi lain, saat ini, PBB dikabarkan telah berdiskusi dengan pihak Israel, Mesir dan Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths telah menyoroti situasi putus asa sekitar satu juta warga Gaza yang terpaksa mengungsi akibat pertempuran.

"Akses bantuan adalah prioritas utama kami. Dan kami melakukan diskusi mendalam setiap jamnya dengan pihak Israel, Mesir, dan Gaza mengenai bagaimana melakukan hal tersebut," kata Griffiths dikutip dari UN News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us