Profil Sushila Karki, Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Nepal

- Karir Sushila Karki yang panjang, dari kepala hakim hingga pemimpin sementara Nepal.
- Dukungan rakyat terhadap Karki karena rekam jejaknya yang bersih dan konsisten melawan korupsi.
- Pelantikan Karki sebagai perdana menteri perempuan pertama menjadi harapan baru bagi Nepal.
Jakarta, IDN Times – Nepal resmi melantik perdana menteri perempuan pertama, Sushila Karki, pada Jumat (12/9/2025). Karki dipilih sebagai pemimpin sementara di tengah gejolak politik. Dilansir CNN, penunjukan Karki muncul setelah gelombang protes besar-besaran yang dipimpin anak muda menentang korupsi dan nepotisme, hingga menggulingkan pemerintahan sebelumnya.
Sushila Karki, 73 tahun, merupakan mantan kepala hakim yang dikenal berintegritas tinggi. Namanya muncul sebagai pilihan tak terduga, namun mendapat dukungan luas dari generasi muda melalui pemungutan suara informal di aplikasi Discord. Pemerintah India juga menyambut baik penunjukan ini, berharap dapat membawa stabilitas bagi Nepal.
1. Karier yang dibangun Sushila Karki

Lahir di distrik Morang, Nepal timur, Karki membangun karir panjang hingga mencapai posisi sebagai kepala hakim perempuan pertama Nepal pada 2016. Ia dikenal dengan pendekatan tanpa toleransi terhadap korupsi dan keberaniannya menegakkan hukum.
Pada 2017, Karki sempat menghadapi mosi pemakzulan setelah membatalkan keputusan pemerintah terkait penunjukan kepala polisi. Namun, mosi tersebut akhirnya ditarik setelah mendapat tekanan publik, memperkuat citranya sebagai penjaga integritas hukum di Nepal.
2. Dukungan rakyat untuk figur bersih
Para demonstran menyatakan dukungan penuh terhadap Karki karena rekam jejaknya yang bersih dan konsisten melawan korupsi.
“Kami menginginkan seseorang yang berintegritas dan bukan oportunis politik. Dia cocok dengan kategori itu bagi kami,” ujar seorang calon akuntan publik berusia 28 tahun, Biraj Aryal.
Banyak kalangan menilai Karki sebagai sosok yang mampu membawa Nepal keluar dari krisis. “Karena beliau seorang hakim, beliau sangat memahami hukum dan sistem hukum di negara ini,” tambah Aryal.
Dukungan serupa juga datang dari kalangan mahasiswa, yang berharap kepemimpinannya dapat menekan praktik korupsi.
“Dia telah menunjukkan keberaniannya,” kata mahasiswa hukum berusia 24 tahun, Anjali Sah.
3. Harapan baru untuk Nepal
Pelantikan Karki sebagai perdana menteri perempuan pertama menjadi tonggak sejarah penting. Presiden Ram Chandra Paudel bahkan langsung membubarkan parlemen atas rekomendasinya dan menjadwalkan pemilu baru pada 5 Maret 2026.
Bagi banyak rakyat Nepal, Karki adalah simbol harapan. Dengan latar belakang hukum yang kuat dan reputasi bersih, Karki diyakini dapat membawa Nepal menuju jalan yang lebih stabil dan bebas dari praktik politik kotor.