Riyad Mansour Hadir saat Menlu Sugiono Bela Relawan Kemanusiaan

- Riyad Mansour hadir dalam kegiatan penandatangan Deklarasi Perlindungan Pekerja Kemanusiaan jelang Pekan Pertemuan Tingkat Tinggi PBB.
- Mengenakan jas hitam dan kemeja biru muda, Riyad Mansour mendengarkan pidato Menlu Sugiono tentang perlindungan pekerja kemanusiaan di zona perang.
New York, IDN Times - Pengamat Tetap Palestina untuk PBB di New York, Riyad Mansour, hadir dalam kegiatan penandatangan Deklarasi Perlindungan Pekerja Kemanusiaan yang dilakukan jelang Pekan Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Week Meeting). Walaupun bukan sebagai pembicara, tetapi kehadiran Riyad Mansour seakan mendukung inisiasi Indonesia dan negara lainnya untuk melindungi para pekerja kemanusiaan di zona perang.
Riyad Mansour datang saat Menteri Luar Negeri Sierra Leone, Alhaji Timothy Musa Kabba. Dia disambut dan kemudian duduk di baris kedua dari depan.
Mengenakan jas hitam dan kemeja biru muda, Riyad Mansour bertahan hingga Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan pidatonya. Dia mendengarkan sikap Indonesia dalam deklarasi tersebut.
Walaupun tak saling menyapa dengan Menlu Sugiono karena posisi duduk yang jauh, tetapi Riyad mendengarkan saat Menlu RI tersebut menyampaikan penghargaannya untuk para staf UNRWA yang tewas akibat perang di Gaza.
“Di Gaza saja tahun ini, lebih dari satu dari setiap lima puluh staf UNRWA tewas secara tragis. Ini merupakan jumlah kehilangan personel PBB tertinggi dalam sejarah. Sayangnya, angka-angka global juga menunjukkan bahwa insiden semacam itu tidak menurun. Angka-angka ini bukan sekadar statistik. Setiap pekerja kemanusiaan yang gugur lebih dari sekadar nama,” kata Menlu Sugiono dalam pertemuan yang dilakukan di luar gedung Markas Besar PBB tersebut, Minggu (21/9/2025).
Sugiono mengatakan, para pekerja kemanusiaan ini adalah individu-individu luar biasa yang mengorbankan nyawa mereka untuk melayani kemanusiaan.
“Pengorbanan mereka mengingatkan kita bahwa pekerjaan kemanusiaan tidak hanya mulia, tetapi juga berbahaya. Hal ini menyerukan kita untuk menegaskan kembali tanggung jawab kolektif kita untuk melindungi mereka yang melindungi kemanusiaan, dan untuk menegakkan serta menghormati hukum internasional,” kata dia.
Usai pidato Menlu Sugiono, Riyad Mansour kemudian pamit dari lokasi. Sementara itu, deklarasi tersebut merupakan inisiasi Australia dengan sejumlah negara co-host, yakni Indonesia, Brasil, Kolombia, Jepang, Yordania, Sierra Leone, Swiss, dan Inggris.