Rusia Desak Azerbaijan Buka Blokade Koridor Lachin

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov pada Selasa (17/1/2023) menyatakan bahwa solusi masalah terbaru di Nagorno-Karabakh adalah pembukaan blokir koridor Lachin. Maka dari itu, pihaknya mendesak Azerbaijan untuk segera membuka jalan yang dihadang aktivis lingkungan.
Sejak pertengahan Desember, tensi Armenia-Azerbaijan kembali memuncak setelah adanya pemblokiran koridor Lachin. Pasalnya, koridor tersebut merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan Armenia ke Nagorno-Karabakh.
1. Lavrov serukan pembukaan total koridor Lachin
Pernyataan itu disampaikan Lavrov ketika berbincang langsung dengan Menlu Azerbaijan, Jeyhun Bayramov lewat telepon. Ia menyatakan pembukaan lalu lintas di koridor Lachin adalah hal yang penting.
"Kami menekankan bahwa kepentingan pembukaan lalu lintas yang melewati koridor Lachin harus sepenuhnya dibuka dengan segera" ungkap Lavrov, dikutip Reuters.
Sebaliknya, Bayramov menyangkal tudingan pemblokiran jalan yang berbuntut pada krisis kemanusiaan di koridor tersebut. Ia menegaskan bahwa puluhan kendaraan dan ambulans sudah melalui koridor ini setiap harinya.
"Dalam kasus ini, kebutuhan untuk memenuhi permintaan demonstran juga harus diperhatikan. Mereka melakukan blokade karena khawatir dengan penambangan ilegal di area tersebut" tutur Bayramov.
2. Rusia siap tambah tentara di perbatasan Armenia-Azerbaijan
Pada Rabu (18/1/2023) Menlu Rusia Sergey Lavrov kembali menyatakan kesiapannya dalam menerjunkan tentara tambahan ke perbatasan Armenia-Azerbaijan. Ini ditujukan untuk membendung panasnya tensi antara kedua belah pihak.
Lavrov menyatakan bahwa persiapan penerjunan tentara tengah dilakukan dalam kerangka CSTO. Namun, penerjunan ini masih terkendala penolakan dari Armenia yang terus mengecam sikap Azerbaijan.
"Kami punya kesulitan dalam menghadapi situasi di Armenia, ketika teman Armenia kami terus meminta penerjunan misi CSTO di perbatasan Azerbaijan dalam memastikan stabilitas kawasan" papar Lavrov.
"Kami setuju terkait dokumen dan parameter misi tersebut, tapi ini tidak masih belum bisa diterima. Pasalnya, Armenia terus menolaknya dan memaksa dokumen tersebut harus berisikan kecaman keras kepada Azerbaijan" imbuhnya.
3. AS khawatir situasi Nagorno-Karabakh akibat pemblokiran koridor Lachin

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengadakan diskusi soal pengadaan kembali negosiasi perdamaian Armenia-Azerbaijan melalui telepon.
"Menlu AS menyatakan perhatian lebih terkait krisis kemanusiaan di Nagorno-Karabakh akibat blokade koridor Lachin. Ia juga menyetujui bahwa AS mendukung penuh upaya perdamaian dan penguatan hubungan bilateral" papar juru bicara Kemlu AS, Ned Price, dikutip Asbarez.
Sementara, pihak Perdana Menteri Armenia menghargai pengakuan krisi kemanusiaan AS terkait kasus pemblokiran koridor Lachin akibat ulah Azerbaijan.
"Perdana Menteri menggarisbawahi bahwa pemblokiran koridor Lachin merupakan aksi provokatif Azerbaijan yang jelas melanggar obligasi dalam deklarasi trilateral pada 9 November 2020" tulisnya.