Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia-Iran Makin Lengket, AS Kirim Bantuan Militer Rp4,2 M ke Ukraina

ilustrasi tentara (unsplash.com/Scandinavian Backlash)
ilustrasi tentara (unsplash.com/Scandinavian Backlash)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mengucurkan bantuan militer senilai 275 juta dolar (sekitar Rp4,2 miliar) ke Ukraina pada Jumat (9/12/2022). Bantuan itu sebagai upaya memperkuat pertahanan militer negara tersebut. 

Bantuan militer ini merupakan penggunaan ke-27 dari Presidential Drawdown Authority (PDA), yang memungkinkan AS untuk mengirim bantuan dengan cepat tanpa persetujuan kongres dalam menanggapi keadaan darurat.

Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyoroti hubungan Rusia dan Iran yang semakin dekat dan menjadi kemitraan pertahanan yang matang.

Dilansir BBC News, ia mengungkapkan kemitraan Rusia-Iran, khususnya dalam memproduksi drone dapat membahayakan Ukraina, negara tetangga, dan masyarakat internasional.

1. AS akan ajak negara mitranya untuk bahas hubungan Rusia-Iran

ilustrasi bendera Amerika Serikat (pixabay.com/LizzieB67)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (pixabay.com/LizzieB67)

Dalam kesempatan yang sama, Kirby mengatakan bahwa Iran telah menjadi pendukung militer utama Rusia. Keduanya bekerja sama dalam pengembangan di bidang militer.

"Rusia berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata (dan), pelatihan. Iran telah menjadi pendukung militer utama Rusia," kata Kirby. 

Ia menambahkan bahwa Washington sangat khawatir akan hubungan kemitraan tersebut yang dinilai semakin berkembang. Pemerintah AS akan meminta negara-negara mitranya untuk membahas dan menangani hal tersebut. 

2. Bantuan AS sejak awal invasi telah mencapai Rp301 miliar

Dilansir Reuters, Gedung Putih mengatakan dalam bantuan militer terbarunya ini, pihaknya mengirim roket untuk peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), 80 ribu peluru artileri, kendaraan militer Humvee dan sekitar 150 generator.

Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, AS tercatat telah menggelontorkan total dana senilai 19,3 miliar dolar AS (sekitar Rp301 miliar) untuk membantu Kiev memperkuat militernya. 

3. Sekjen NATO ingatkan perang di Ukraina berpotensi menyebar

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg (twitter.com/jensstoltenberg)
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg (twitter.com/jensstoltenberg)

Menyusul bantuan militer negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina, Kremlin berulang kali menuding aliansi tersebut telah secara efektif menjadi pihak dalam konflik.  

Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi perang yang dapat menyebar ke negara-negara Eropa, dan menjadi perang antara Rusia dan NATO. Namun, Stoltenberg menambahkan bahwa pihaknya terus berusaha untuk mencegah hal tersebut terjadi. 

"Ini juga merupakan perang yang bisa menjadi perang penuh yang menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia. Tidak ada keraguan bahwa perang besar-besaran adalah sebuah kemungkinan," katanya, dikutip dari Associated Press. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us