Rusia Larang Mobil Listrik Lintasi Jembatan Krimea, Kenapa?

- Mobil listrik dapat digunakan untuk menyembunyikan alat peledak.
- Larangan mobil listrik di Krimea diberlakukan untuk semua arah baik dari Rusia ke Krimea ataupun sebaliknya.
- Alat peledak lebih mudah disembunyikan di dalam baterai mobil listrik.
Jakarta, IDN Times - Rusia, pada Senin (3/11/2025), melarang kendaraan listrik dan hybrid melintasi jembatan Krimea. Keputusan ini disebut untuk menghindari ancaman sabotase yang dilakukan oleh Ukraina.
“Larangan ini diterapkan untuk menjamin keamanan dan didasarkan pada rekomendasi dari aparat penegak hukum dan keamanan setempat. Larangan ini akan tetap berlaku hingga kabar selanjutnya,” tutur Gubernur Krimea, Sergey Aksyonov, dikutip dari The New Voice of Ukraine..
Dalam beberapa tahun terakhir Ukraina sudah melancarkan beberapa kali serangan ke jembatan Krimea. Alhasil, jembatan itu sempat ditutup sementara untuk perbaikan.
1. Mobil listrik dapat digunakan untuk menyembunyikan alat peledak
Larangan mobil listrik di Krimea diberlakukan untuk semua arah baik dari Rusia ke Krimea ataupun sebaliknya. Sedangkan pengendara yang ingin bepergian ke Krimea menggunakan mobil listrik harus melewati jalur darat.
Dilansir TVP World, masih belum jelas alasan kenapa kendaraan listrik dan hybrid menjadi target larangan. Namun, otoritas Rusia menyebut bahwa alat peledak lebih mudah disembunyikan di dalam baterai mobil listrik dibandingkan mobil jenis lainnya.
Sebelumnya, Rusia sudah melarang truk melintasi di jembatan tersebut. Maka dari itu, truk bersama dengan kendaraan listrik diharuskan melintas jalur alternatif menggunakan rute darat dari Taganrog ke Dzhankoy di Krimea.
2. Ukraina lancarkan serangan di pertahanan udara Rusia di Krimea
Pada saat yang sama, Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR) mengklaim, berhasil melancarkan serangan presisi ke pertahanan udara Rusia di Krimea. Operasi tersebut dilakukan oleh Departemen Operasi Aktif HUR yang menargetkan komando dan komponen radar S-400 milik Rusia.
Dilansir United24, HUR mengonfirmasi berhasil menembak radar pengintai udara AORL-1AS dan P-18 Terek yang digunakan di Krimea. Radar tersebut adalah bagian dari jaringan pertahanan Rusia untuk memonitor aktivitas drone dan radar Rusia di Krimea.
3. Krimea mengalami kelangkaan BBM

Dalam sebulan terakhir, Krimea sudah dihadapkan pada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan BBM di wilayah dudukan Rusia di Ukraina tersebut mencapai sekitar 50 persen.
Pemerintah setempat sudah melakukan kuota pembelian BBM dengan batas maksimum 30 liter untuk setiap transaksi. Selain itu, Kementerian Energi akan memberikan informasi ketersediaan BBM di laman resminya.
Kelangkaan BBM di Ukraina disebabkan oleh serangan drone Ukraina di sejumlah kilang minyak Rusia. Serangan ini membuat produksi BBM di Rusia menurun dan terpaksa melarang ekspor BBM.


















