Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sah! Rumania-Bulgaria Resmi Jadi Anggota Penuh Zona Schengen Eropa

ilustrasi kontrol perbatasan Eropa (Leonhard Lenz, CC0, via Wikimedia Commons)
ilustrasi kontrol perbatasan Eropa (Leonhard Lenz, CC0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Rumania dan Bulgaria secara resmi mengakhiri kontrol perbatasan darat usai menjadi anggota penuh wilayah perjalanan bebas Schengen Uni Eropa (UE) pada Rabu (1/1/2025). Itu resmi mengakhiri penantian 13 tahun kedua negara tersebut untuk bergabung dengan zona perjalanan bebas pemeriksaan tanda pengenal itu. 

Pada Rabu dini hari waktu setempat, menteri dalam negeri kedua negara secara simbolis mengangkat penghalang di Jembatan Danube. Penyeberangan itu menghubungkan kedua negara dan menjadi titik transit utama perdagangan internasional. Selain itu, juga terdapat kembang api yang dinyalakan di dekat kota Ruse di Bulgaria.

"Ini adalah momen bersejarah. Dari Yunani di selatan hingga Finlandia di utara dan hingga Portugal di barat, Anda dapat melakukan perjalanan tanpa batas," kata Perdana Menteri Bulgaria, Dimitar Glavchev, dikutip dari Reuters.

1. Zona Schengen memberikan akses bebas ke seluruh negara anggota UE

Pemeriksaan identifikasi di perbatasan darat antara Rumania dan Bulgaria, serta negara-negara anggota Uni Eropa, secara resmi dihentikan pada Rabu dini hari. Itu memberikan para turis akses bebas ke seluruh blok UE yang beranggotakan 27 negara, sejak Bukares dan Sofia bergabung dengan blok tersebut pada 2007.

Pemeriksaan perjalanan melalui udara dan laut antara kedua negara Balkan itu telah dicabut pada Maret 2024. Namun, pemeriksaan darat terus berlanjut hingga Austria pada bulan lalu membatalkan veto yang dipertahankannya, karena khawatir Rumania dan Bulgaria tidak berbuat cukup untuk mencegah migran masuk tanpa izin.

Presiden Rumania, Klaus Iohannis, menyebut keanggotaan penuh Schengen secara signifikan akan mengurangi waktu tunggu di perbatasan, menurunkan biaya logistik untuk bisnis, dan menarik investor asing.

Ekonom dari Akademi Ilmu Pengetahuan Bulgaria menghitung bahwa keanggotaan tersebut akan memberi dampak positif finansial bagi Bulgaria sebesar 800 juta euro (setara Rp13,4 triliun) per tahun.

2. Zona Schengen mencakup 25 dari 27 negara anggota UE

ilustrasi bendera Uni Eropa (UE) (unsplash.com/Alexey Larionov)
ilustrasi bendera Uni Eropa (UE) (unsplash.com/Alexey Larionov)

Kawasan Schengen merupakan salah satu pencapaian utama Eropa yang didirikan pada 1985 antara lima negara UE, yakni Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Secara bertahap, wilayah tersebut berkembang menjadi kawasan perjalanan bebas terbesar di dunia.

Wilayah Schengen sekarang mencakup 25 dari 27 negara anggota UE, termasuk Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. Sekitar 3,5 juta orang melintasi perbatasan internal setiap hari dan lebih dari 420 juta orang tinggal di wilayah Schengen, mengutip AP.

Menurut Komisi Eropa, hal ini memungkinkan pergerakan bebas lebih dari 425 juta warga negara UE, serta warga negara non-UE yang tinggal atau berkunjung di blok tersebut. Hal ini juga memungkinkan warga negara di blok tersebut untuk bepergian, bekerja, dan hidup tanpa formalitas khusus.

3. Kontrol perbatasan dapat diterapkan kembali jika terjadi ancaman serius

ilustrasi peta Eropa (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi peta Eropa (pexels.com/Pixabay)

Skema zona bebas perjalanan Schengen terkadang menimbulkan perselisihan di antara negara-negara anggotanya. Mereka memiliki kemampuan untuk sementara waktu menerapkan kembali kontrol perbatasan jika terjadi ancaman serius terhadap kebijakan publik atau keamanan dalam negeri.

Beberapa negara anggota Schengen, termasuk Belanda, Austria, dan Jerman, pada tahun ini menerapkan kembali beberapa pemeriksaan perbatasan darat karena khawatir perihal migrasi dan keamanan. Beberapa pejabat UE telah memperingatkan bahwa hal tersebut dapat melemahkan tujuan skema wilayah bebas perjalanan tersebut.

Dilansir AFP, Austria membatalkan vetonya usai mencapai kesepakatan mengenai paket perlindungan perbatasan dengan Bukares dan Sofia. Kesepakatan itu mengatur pengerahan penjaga bersama di perbatasan Bulgaria-Turki dan kontrol sementara di penyeberangan darat untuk periode awal enam bulan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Kurnia Saputra
EditorAngga Kurnia Saputra
Follow Us