Sehari usai Kapal Perang Rusak, Korut Luncurkan Rudal Lagi

- Korea Utara (Korut) menembakkan rudal jelajah ke Laut Timur pada Kamis, setelah kecelakaan kapal perang baru Pyongyang.
- Peluncuran rudal kedua bulan ini dilakukan Korut, tanpa rincian jumlah rudal yang ditembakkan.
- Kapal perusak baru seberat 5.000 ton milik Korut mengalami kerusakan parah selama upacara peluncurannya, dipimpin oleh Kim Jong-un.
Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) menembakkan beberapa rudal jelajah ke arah Laut Timur pada Kamis (22/5/2025). Rudal ditembakkan sehari setelah kecelakaan serius terjadi selama peluncuran kapal perang baru Pyongyang.
Peluncuran tersebut terjadi setelah Korea Utara menyatakan bahwa bagian-bagian dari kapal perusak angkatan laut baru hancur selama upacara peluncurannya pada Rabu (21/5/2025) kemarin. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebutnya sebagai tindakan kriminal yang tidak dapat ditoleransi.
1. Korsel pantau aktivitas Korut

Dilansir dari Korea JoongAng Daily, Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan, mereka mendeteksi peluncuran rudal Korea Utara sekitar pukul 09.00 dari daerah Sondok di Provinsi Hamgyong Selatan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti jumlah rudal yang ditembakkan.
JCS menyampaikan, mereka memantau dengan cermat aktivitas Korea Utara sehingga Pyongyang tidak salah menilai situasi keamanan saat ini. JCS menambahkan, mereka mempertahankan kemampuan untuk ‘secara luar biasa’ menanggapi setiap provokasi.
2. Peluncuran rudal kedua Korut bulan ini

Peluncuran rudal ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Korea Utara bulan ini setelah negara itu menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada 8 Mei 2025.
Militer Korea Selatan biasanya tidak langsung mengumumkan peluncuran rudal jelajah Korea Utara, berbeda dengan peluncuran rudal balistik yang dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
3. Sehari usai kapal perusak Korut yang alami kerusakan parah

Kapal perusak Korea Utara seberat 5.000 ton yang baru dibangun mengalami kerusakan parah setelah mengalami malfungsi besar selama upacara peluncurannya, yang mendorong pemimpin negara Kim Jong-un untuk menyebutnya "tidak dapat ditoleransi."
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, kecelakaan itu terjadi selama upacara pada hari Rabu di Galangan Kapal Chongjin di Hamgyeong Utara, di mana pemimpin negara itu, Kim Jong-un, hadir.
Kapal perusak yang diluncurkan pada upacara tersebut tampaknya memiliki kelas yang sama dengan Choe Hyun berbobot 5.000 ton, yang diluncurkan Korea Utara pada 25 April.