Kim Jong Un Awasi Latihan Gabungan Uji Rudal Balistik Korut

- Korea Utara menggelar latihan rudal balistik dan artileri jarak jauh, diawasi langsung oleh Kim Jong Un.
- Latihan dilakukan sebagai respons terhadap latihan operasi nuklir Amerika Serikat dan sekutunya, meningkatkan kapasitas serangan presisi dan kesiapan tempur kekuatan nuklir Korea Utara.
- Korea Selatan melaporkan Korut telah menembakkan beberapa rudal balistik ke Laut Timur, menyusul aktivitas serupa pada Maret saat AS-Korsel melakukan latihan militer musim semi.
Jakarta, IDN Times - Korea Utara menggelar latihan gabungan untuk menguji rudal balistik dan artileri jarak jauh. Pemimpin tertinggi Kim Jong Un bahkan secara pribadi mengawasi latihan pada Kamis kemarin.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), latihan kali ini menampilkan sistem roket multilapis 600 mm dan rudal balistik taktis Hwasongpho-11-Ka.
Latihan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan tempur dan koordinasi unit artileri dan rudal jarak jauh yang ditempatkan di wilayah timur negara tersebut.
1. Tanggapi latihan operasi nuklir AS

Dikutip dari Anadolu, Jumat (9/5/2025), KCNA mengatakan latihan tersebut diadakan sebagai tanggapan atas apa yang digambarkannya sebagai serangkaian latihan operasi nuklir oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
"Latihan tersebut hanya mendorong kawasan ini lebih dekat ke potensi konflik nuklir," lapor KCNA.
Kim menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas serangan presisi dan kesiapan tempur kekuatan nuklir Korea Utara, dengan menyebutnya sebagai prioritas utama pertahanan nasional.
2. Korsel laporkan uji coba rudal Korut

Pada Kamis kemarin, militer Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur. Rudal tersebut dilaporkan menempuh jarak hingga 800 kilometer sebelum jatuh ke laut.
Peluncuran tersebut menyusul aktivitas rudal serupa pada 10 Maret, yang bertepatan dengan dimulainya latihan militer musim semi tahunan oleh AS dan Korea Selatan.
3. AS-Korsel lakukan latihan Freedom Shield Maret lalu

Latihan tahunan Freedom Shield dimulai pada awal Maret. Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari itu akan menampilkan latihan simulasi komputer berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pelatihan lapangan.
Angkatan Laut Korsel mengatakan bahwa kedatangan kapal USS Carl Vinson merupakan bagian dari janji pertahanan AS untuk memperkuat pencegahan ancaman Korut. Kedatangan kapal itu sekaligus menunjukkan postur pertahanan kedua negara yang sangat kuat.
Pemerintah Korsel juga tak akan segan untuk membalas segala bentuk tindakan militer Korut jika diperlukan.
”Jika Korut melakukan provokasi dengan menggunakan aktivitas militer Seoul dan Washington yang adil dan defensif sebagai dalih, maka hal itu akan ditanggapi dengan pembalasan yang sangat besar,” tutur Kementerian Pertahanan.